Realitasonline.id | BELAWAN - Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Medan Labuhan, Rion Aritonang mendesak Walikota Medan Bobby Nasution segera merespons kondisi penderitaan masyarakat Medan Labuhan.
Sampai hari ini apalagi curah hujan turun dengan intesitas lebat sejumlah kawasan di Medan banjir khususnya di Kecamatan Medan Labuhan belum surut juga airnya, kata Rion Aritonang.
"Rumah warga terdampak banjir di Kawasan Medan Labuhan. Untuk membantu warga, kami mendirikan Posko kesehatan di sejumlah titik banjir di wilayah Kecamatan Medan Labuhan dan juga dapur umum" sebutnya.
Baca Juga: Apel Siaga Nasdem Toba , Martin Manurung : Effendi-Murphy Paslon Terbaik dan Paling Pas
Hal ini terpaksa dilakukan, kata Rion Aritonang, karena sudah berhari-hari air tergenang sehingga menimbulkan gangguan kesehatan dan asupan makanan bergizi.
Hal itu disampaikan Rion kepada sejumlah awak media usai meninjau sejumlah lokasi banjir yang airnya belum juga kering di Kelurahan Martubung, Kelurahan Sei Mati dan Kelurahan Besar, Minggu (8/9/2024).
Rion berharap meskipun Walikota Medan Bobby Nasution berniat jadi Gubernur Sumut, kondisi dan kepentingan masyarakat akibat banjir di Kota Medan ini tetap harus diperhatikan.
Apalagi saat ini para anggota DPRD Medan juga tidak lagi memiliki kepedulian seperti masa pencalegan awal tahun 2024 lalu, sebutnya.
Diketahui guyuran hujan di Kota Medan sekitarnya sudah diprediksi dan diingatkan BMKG dengan intensitas tinggi, sudah seharusnya ada kesiapsiagaan dilakukan Pemko Medan.
"Intensitas guyuran hujan tinggi sudah diperingatkan BMKG, jadi seharusnya sudah ada antispasi dilakukan Pemko Medan, apalagi drainase masih diduga bermasalah pembangunannya," ungkap Rion yang juga merupakan aktifis dan praktisi hukum itu.
Rion juga meminta agar dilakukan evaluasi terhadap pembangunan drainase, secara khusus di wilayah Medan Labuhan.
Baca Juga: Rombongan Kirab Obor Api PON XXI Aceh - Sumut Disambut Wabub Asahan
Selain itu Bisa saja setelah dibangun ternyata drainase mengalami pendangkalannya akibat sendimen yang semakin menebal.
"Karena meskipun sudah selesai dilaksanakan namun air hujan tidak juga mengalir dengan baik, apakah perencanaannya yang salah atau pelaksanaan pembangunannya yang sarat korupsi," tutupnya. (AH)