Baca Juga: MBG Ambil Korban di Toba, Pemprov Sumut Turunkan Tim Gerak Cepat, SPPG Dihentikan Sementara
“Kami tentu mendukung sepenuhnya program ini karena dapat mendukung peningkatan kinerja PT Bank Sumut sebagai bank BUMD terbesar di Sumut. Harapan kami kolaborasi ini dapat dilakukan tidak hanya di antara PT Bank Sumut dan REI, melainkan juga dapat diikuti oleh asosiasi lainnya,” ujarnya.
Pengembang Dapat Suntikan Modal
Sekretaris DPD REI Sumut Muhammad Fadly Bangun usai melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama berterima kasih kepada Gubernur Sumut yang telah memberikan stimulus dalam proses pembangunan ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada Gubernur Sumut, Bapak Bobby Nasution yang telah memberikan kami stimulus berupa pembebasan retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), pembebasan biaya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTP) yang biayanya ini bisa berkisar Rp2 juta hingga Rp2,6 juta menjadi 0 rupiah,” kata Fadly.
Tak hanya itu, kata Fadly, pengembang juga diberikan suntikan modal dengan produk baru dari Bank Sumut, yakni Kredit Program Perumahan (KPP) dengan suku bunga yang sangat ringan. “Jadi kami juga pengembang diberikan suntikan modal dengan suku bunga hanya 6%,” ujarnya.
Lebih lanjut Fadly mengatakan, DPD REI Sumut berkomitmen penuh mendukung percepatan Pembangunan perumahan subsidi bagi MBR.
“Untuk posisi hingga bulan Oktober 2025 kita sudah ready ada 7 ribu unit, yang saat ini sudah stok bangun dan izinnya dalam proses sudah ada 12 ribu, artinya hingga posisi Februari 2026 kita sudah ready sebanyak 19 ribu unit,” katanya.
Fadly juga menyakini hingga akhir Desember 2025, realisasi pembangunan rumah bersubsidi sebanyak 20 ribu unit dapat tercapai.
“Saat ini sudah realisasi berkisar 8.400 unit, kalau setiap bulannya realisasi rata-rata 2 ribu unit, kita yakin hingga akhir 2025 target 20 ribu unit dapat tercapai,” ujarnya.(AY)