medan

Kuatkan Keluarga, Lawan Diabetes: langkah kecil, hasil yang nyata

Senin, 20 Oktober 2025 | 10:56 WIB
Andelia Fitranie, S.Kep, Ns. (Realitasonline.id/Dok)


Penulis: Andelia Fitranie, S.Kep, Ns & Dr. Siti Zahara Nasution, S.Kp., MNS
(Program Studi Magister Ilmu Keperawatan F.Kep USU)

Realitasonline.id - Diabetes atau “penyakit gula” tidak selesai dengan satu kali terapi. Pengendaliannya lahir dari kebiasaan berulang seperti mengatur makan,
bergerak teratur, patuh obat, dan saling mendukung di rumah.

Karena itu, keluarga adalah tempat terbaik untuk memulai. Pasien tidak merasa
sendirian karena ada orang terdekat dan pendampingan tenaga kesehatan.

Pendekatan ini berangkat dari Teori Self-Care Orem sebagai peta sederhana. Intinya, setiap orang punya kemampuan merawat diri, tetapi saat sakit kemampuan itu perlu dikuatkan.

Baca Juga: Butik Aryves Berkembang, Grand Opening Di Kompleks Merbau Mas Medan Dipenuhi Pelanggan

Perawat hadir secara suportif untuk mengajar, melatih, dan memotivasi; keluarga menjadi teman praktik harian.

Kebutuhannya jelas: kebutuhan dasar (makan, minum, istirahat, keamanan), kebutuhan sesuai tahap hidup (misalnya pada lansia), dan kebutuhan khusus karena
penyakit (memantau gula, merawat kaki). Dengan peta ini, keputusan di rumah menjadi lebih terarah.

Bukti lapangan mendukung. Uji coba di rumah sakit komunitas Thailand menunjukkan pendekatan ini manjur dan realistis.

Perawat menilai kebutuhan pasien lalu melatih keterampilan sehari-hari yaitu mengatur porsi makan, memilih aktivitas fisik yang mungkin dilakukan, serta trik agar obat tidak terlewat.

Hasilnya, dalam 12 minggu kadar HbA1c (rata-rata gula darah 3 bulan) turun sekitar 0,7 poin, pengetahuan meningkat, dan kebiasaan sehat lebih konsisten.

Baca Juga: Ini Strategi BRI Jaga Kualitas Pembiayaan KPR Subsidi

Untuk praktik harian, pegang tujuh kebiasaan penjaga gula. (Realitasonline.id/Dok)
Untuk praktik harian, pegang tujuh kebiasaan penjaga gula: makan lebih sehat, rutin bergerak, memantau gula sesuai saran tenaga kesehatan, minum obat tepat waktu, punya rencana cadangan saat ada hambatan, kelola stres, serta kurangi risiko
(berhenti merokok, jaga berat badan).

Pilihlah target mudah diingat: total ≥150 menit/minggu misalnya jalan cepat 30 menit selama lima hari ditambah latihan kekuatan ringan dua kali seminggu.

Tak perlu alat mahal; sepatu nyaman dan pengingat di ponsel sudah cukup. Agar tidak berhenti di niat, ubah menjadi daftar periksa keluarga. Contoh: “Hari ini jalan 30 menit? Obat pagi sudah diminum? Kaki sudah dicek sebelum tidur? ”.

Tempel di kulkas atau catat di ponsel. Tujuannya bukan sempurna, melainkan terlihat apa yang sudah baik dan apa yang perlu ditambah minggu depan.

Halaman:

Tags

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB