Kenaikan kasus stroke pada usia produktif berkaitan erat dengan perubahan gaya hidup modern, antara lain:
* Hipertensi yang tidak terdeteksi
* Kolesterol tinggi dan diabetes
* Kurang aktivitas fisik
* Pola makan tinggi garam, gula, dan lemak
* Merokok dan alkohol
* Stres kronis dan kurang tidur
* Kegemukan dan obesitas
Sayangnya, banyak anak muda yang merasa dirinya kuat dan tidak memeriksakan tekanan darah atau kadar gula secara rutin, padahal banyak faktor risiko bersifat silent killer dan tidak menimbulkan gejala.
Baca Juga: Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemuda Muhammadiyah Jadi Pelopor Green Leadership
Pencegahan Adalah Kunci
Menurut berbagai studi kesehatan, sekitar 80% stroke sebenarnya dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup. Langkah sederhana yang dapat dilakukan antara lain:
* Mengontrol tekanan darah dan gula darah secara berkala
* Makan sehat dan kurangi makanan olahan
* Olahraga minimal 30 menit per hari
* Menghindari rokok, vape, dan alkohol
* Mengelola stres dan istirahat cukup
* Rutin memeriksakan kesehatan
Pesan Penutup
Ketika stroke menyerang, waktu bukan sekadar menit—melainkan masa depan. Masyarakat, terutama generasi muda, perlu memahami bahwa tidak ada yang
“terlalu muda” untuk stroke. Edukasi kesehatan, pencegahan sejak dini, dan respons cepat dapat menyelamatkan hidup dan menghindarkan keluarga dari beban fisik, emosional, dan finansial yang besar.
Jangan tunggu sampai terlambat. Kenali tandatanda stroke, jaga kesehatan mulai hari ini, dan sebarkan edukasi kepada orang-orang yang Anda cintai.