medan

Burnout Perawat ICU: Ketika Lelah Emosional Menjadi Alarm Kemanusiaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 09:24 WIB
Zuleika Fadillah Lubis, S.Kep., Ners. (Realitasonline.id/Dok)

Studi tentang stres kerja dan burnout di ICU menunjukkan bahwa semakin tinggi stres dan semakin berat beban kerja, semakin tinggi pula burnout yang dialami perawat, termasuk di ICU rumah sakit di Indonesia.

Dengan kata lain, burnout bukan semata kelemahan individu, melainkan pengetahuan penting bahwa ada yang keliru dalam cara kita mengelola pelayanan kesehatan. Mengabaikan kelelahan emosional berarti mengabaikan sinyal penting tentang ketidakadilan struktural dan ketidakseimbangan nilai dalam sistem.

Aksiologi Caring: Nilai yang Terkikis di Tengah Tekanan Tinggi

Jika epistemologi berbicara tentang “bagaimana kita tahu”, maka aksiologi berbicara tentang “apa yang kita anggap bernilai”. Dalam keperawatan, inti dari aksiologi adalah caring.

Dalam keperawatan, inti dari aksiologi adalah caring. atau merawat. (Realitasonline.id/Dok)

Teori Human Caring Jean Watson menempatkan caring sebagai jantung keperawatan: hubungan manusia-ke-manusia yang penuh empati, kehadiran tulus, dan penghormatan terhadap martabat pasien. Caring bukan sekadar sikap manis, tetapi nilai moral dan spiritual yang menuntun seluruh tindakan perawat.

Namun bagaimana mungkin caring ini bisa hidup, jika:

a) Satu perawat harus menangani terlalu banyak pasien kritis,

b) Alarm monitor berbunyi hampir tanpa henti dan memicu alarm fatigue yang terbukti meningkatkan kelelahan dan burnout,

c) Waktu habis untuk dokumentasi administratif dan bukan untuk duduk sejenak memegang tangan pasien atau keluarganya?

Di sinilah aksiologi caring berbenturan dengan logika efisiensi dan ekonomi. Nilai-nilai kemanusiaan mudah tergeser ketika pelayanan dipandang seperti pabrik: semakin banyak pasien tertangani, semakin baik, apa pun harga emosinya.\

Padahal, penelitian menunjukkan bahwa ketika burnout meningkat, niat perawat untuk keluar kerja juga meningkat, dan pada akhirnya rumah sakit justru menanggung kerugian lebih besar karena tingginya turnover dan hilangnya perawat berpengalaman.

Baca Juga: Saat Hujan Turun, ISPA Mengintai Anak Kenali, Cegah, dan Tangani Sebelum Terlambat

Burnout sebagai Alarm Etik: Apa yang Harus Berubah?

Jika kita memandang burnout perawat ICU sebagai “alarm” epistemologis sekaligus etik, maka respon kita tidak boleh sebatas seminar motivasi dan slogan “jaga kesehatan mental”. Ada beberapa langkah penting yang patut dipertimbangkan:

Halaman:

Tags

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB