Baca Juga: Harga TBS Terus Anjlok Jatuh Diharga Rp1400 PEr Kg Petani Sawit Mulai Resah
Adapun suhu panas dan kering yang melanda, merupakan siklus cuaca di wilayah tropis dua musim. Saat ini katanya, tutupan awan di Sumut, khususnya Kota Medan sangat kecil, dimana terpantau udara yang stabil dan kelembaban udara di wilayah lapisan atas cenderung kering, berkisar antara 28-60%.
“Proses pertumbuhan awan di wilayah Sumatera Utara, sangat tipis. Jadi cahaya matahari yang sampai kita rasakan, tidak ada penghalang, sehingga kita rasakan panas dan gerah. Apalagi kemarin kita rasakan saat puasa, terutama yang beraktifitas di luar ruangan,” jelasnya.
Sedangkan terkait perubahan kondisi cuaca yang cepat terjadi, dimana dalam beberapa hari, bahkan di hari yang sama, dari panas kemudian hujan, Budi menyebutkan itu sering terjadi. Sebagaimana yang telah dirasakan beberapa hari terakhir di Kota Medan dan sekitarnya, suhu cenderung dinamis.
Baca Juga: Ponpes Dairi Sumatera Utara Berawal Dari 23 Santri Kini Capai 1000-an Orang
“Kalau kita pantau hari ini suhu udara mulai normal. Karena dalam beberapa hari ini sudah terjadi hujan di sejumlah wilayah. Jadi tidak sepanas bulan lalu,” sebutnya.
Untuk perkiraan cuaca, Budi menjelaskan peran BMKG yang terus memperbaharui informasi melalui rilis prakiraan cuaca yang dirilis pada pagi hari untuk periode satu hari. Termasuk juga prediksi kondisi cuaca dalam sepekan, juga akan disampaikan, baik melalui situs, aplikasi BMKG maupun media sosial yang bisa diakses masyarakat.
“Biasanya kita rilis dari group whatsapp, insagram dan lainnya. Untuk masyarakat yang menginginkan hal tersebut, bisa melihat dari media info BMKG, atau aplikasi info BMKG,” katanya.
Dengan begitu katanya, masyarakat bisa lebih waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem atau bahkan antisipasi bencana banjir atau longsor, terutama yang disebabkan intensitas hujan tinggi, seperti di wilayah dataran tinggi. Sehingga masyarakat yang cepat mengetahui informasi, atau prakiraan, bisa lebih antisipatif. (AY)