Baca Juga: Potret Kemiskinan di Pelosok Kabupaten Sergai, Janda Tua: Untuk Makan Sehari Pun Sulit!
Hal senada juga dinungkapkan Ketua Komisi E DPRD Sumut Edy Surahman Sinuraya, karena perlu mendengar penjelasan rinci apa-apa saja yang menjadi hambatan pembangunan di sini.
Namun rombongan DPRD Sumut kecewa dan tidak memperoleh penjelasan apapun, karena pihak kontraktor tidak ikut mendapingi, hanya diwakili konsultan pengawas.
Terkait hal itu, Ketua Komisi E DPRD Sumut akan segera memanggil pihak kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan SMA Negeri Plus Langkat tersebut.
Baca Juga: Mulai Senin, Test Uji Praktik SIM C Berubah Bentuk Huruf S Sudah tak Zig-zag Lagi
Dari penjelasan Plh Kepala Sekolah SMA Plus Langkat Didik Afwandi, tambah Baskami, pembangunan tersebut juga ditopang anggaran tahun jamak alias multiyears.
Pembangunan tahap pertama sekolah telah rampung, diantaranya kantor, ruang guru ada dua tingkat, perpustakaan dua tingkat, ruang petugas keamanan dan gapura sudah selesai.
Untuk tahap kedua, asrama siswa, ruang belajar, laboratorium, musholla, serta rumah petugas keamanan, juga telah selesai. "Hingga kini proses pembangunan dilakukan secara bertahap, telah menggunakan anggaran sebesar Rp 21,3 milyar," tambahnya.
Baca Juga: Sejumlah Kos-kosan di Padangsidimpuan Disambangi Polisi, Penghuninya Harus Lakukan Ini
Namun sekolah tersebut kini memerlukan kesiapan fasilitas penunjang, berupa ketersediaan air bersih dan akses jalan yang mumpuni. Di sekolah itu, ada sumur bor, tapi belum memadai. Kemudian akses jalan dari jalan besar ke sekolah sepanjang 2 km perlu menjadi perhatian.
Baskami menjelaskan, fasilitas utama seperti bangunan utama termasuk ruang kelas, kantor, dan lainnya, telah rampung. Meskipun demikian, seluruh fasilitas itu harus dilakukan pemeliharaan secara berkala.(mis)