Tidak hanya aggota dewan yang jadi sasaran, tapi juga anggota security DPRD Sumut Jauhari juga kena sasaran karena mencoba menjelaskan bahwa yang ditarik-tarik anggota polisi adalah anggota dewan.
Dari aksi yang terjadi ada puluhan mahasiswa yang diamankan di ruang aspirasi untuk diintrogasi yang kemudian dibawa dengan menggunakan mobil polisi. Namun beberapa menit kemudian, mahasiswa kembali ke DPRD Sumut pada saat aparat kepolisian persiapan untuk bubar, akibatnya aparat kepolisian memburu dan memaksa mahasiswa mundur kembali.
Kerusakan akibat dari anarkis tersebut diantaranya satu unit mobil patroli polisi rusak, beberapa unit sepeda motor dan dinding kaca ruang persidangan lantai 1 dan dinding kaca ruang Komisi D lantai 2. Belum diketahui jumlah kerugian akibat dari kerusuhan aksi mahasiswa tersebut. (Rmi)
