Untuk warga yang membutuhkan biaya berobat adalah 10 penerima. Masing-masing Rp1.650.000 dan totalnya Rp16.500.000.
Seterusnya dijelaskan Murdeli, masih di senif miskin, zakat disalurkan untuk Siswa dari keluarga miskin, yaitu 4.352 penerima, masing-masing mendapatkan Rp500.000.
Untuk Siswa Sekolah Dasar (SD) Rp999.500.000 dengan jumlah penerima 1.999 orang. SMP sebanyak 1.362 penerima, Rp681.000.000.
Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Aliyah (MA) 926 penerima dan total Rp463.000.000. Sedangkan 65 Siswa MT Rp32.500.000 sehingga total untuk siswa miskin adalah Rp2.176.000.000.
“Khusus kepada siswa disalurkan untuk anak dari keluarga miskin. BMK Bireuen melakukan koordinasi dengan Sekolah. Pihak Sekolah yang kemudian merekomendasikan Siswa penerima dan melengkapi syarat administrasi yang dibutuhkan,” terang Murdeli.
Murdeli juga menjelaskan, selain Zakat juga disalurkan hak Amil Lembaga, Amil SKPK, Amil BUD pada BPKD. Seterusnya Amil Sekolah, Amil Kantor Kecamatan dan Amil Instansi lainnya sesuai dengan ketentuan Syariah yaitu Rp600.000.000,- dalam setahun.
“Dana Zakat yang terhimpun di BMK Bireuen masih didominasi dari Zakat PNS. Selain itu dari Anggota Polres Bireuen dan beberapa instansi lainnya. Pedagang dan pengusaha hanya beberapa saja yang menyalurkan zakatnya melalui BMK Bireuen,” katanya.
Perlu diketahui, kata Murdeli penyaluran Zakat untuk semua penerima dilakukan dengan cara transfer bank ke rekening Bank Aceh milik penerima. Kecuali penyaluran untuk fakir uzur diantar petugas BMK Bireuen ke tempat tinggal masing masing penerima.
