Jakarta - Realitasonline.id | Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan dan ekonom senior Universitas Indonesia (UI), Faisal Basri diam-diam melakukan pertemuan. Disebutkan pertemuan itu terkait larangan ekspor bijih nikel.
Faisal Basri pun mengungkapkan pertemuan tersebut. Kata dia, Luhut justru tidak setuju atas larangan ekspor itu.
"Saya sudah ketemu Pak Luhut Panjaitan. Pak Luhut secara pribadi tidak setuju larangan ekspor itu, enggak setuju," kata Faisal dalam Publikasi Kajian Aksi Ekologi & Emansipasi Rakyat (AERR) Jakarta, dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (27/9/2023).
Baca Juga: Peduli Kaum Duafa, Liska Hariani Beri Pengobatan Gratis dan Tali Asih
"Tapi gara-gara saya bocorkan omongan itu, katanya pertemuan rahasia," sambungnya.
Dirinya menyampaikan pertemuan tersebut, bukanlah rahasia karena menyangkut kepentingan publik.
Baca Juga: Pembangunan Infrastruktur Parit sepanjang 8 Km Direalisasikan, Warga Labuhanbatu Senang
Faisal juga menjelaskan, ketidaksetujuan Luhut dengan larangan ekspor itu.
Dengan alasan, bisa membuat harga nikel melonjak di pasar global dan mengakibatkan perusahaan mobil listrik menjauh dari nikel.
Baca Juga: Makin Seru! Putaran ke-3 Carabao Cup 2023, Simak Jadwalnya di Sini
Faisal Basri juga menyebut bahwa China telah mendapat keuntungan besar dari kebijakan hilirisasi nikel Indonesia. Lantas, jika dengan adanya kebijakan tersebut apakah akan menjadi ancaman buat China?
Di samping itu menurutnya, Indonesia masih belum berhasil melakukan transformasi dari negara agraris menjadi negara industri karena kurangnya kebijakan industrialisasi. (MH)