Terus Bertransformasi, BRI Optimis Tutup Tahun 2023 Dengan Kinerja Cemerlang

photo author
- Kamis, 30 November 2023 | 13:05 WIB
Direktur Utama BRI Sunarso pada Public Expose Live 2023 di Jakarta (30/11/2023). (Realitasonline.id/Dokumen)
Direktur Utama BRI Sunarso pada Public Expose Live 2023 di Jakarta (30/11/2023). (Realitasonline.id/Dokumen)

Baca Juga: Kisah Inspiratif Sepanjang Masa! Dr. Lie Dharmawan Rela Jual Rumah Demi Membangun Rumah Sakit Apung

Keberhasilan BRI dalam menyalurkan kredit tersebut juga diimbangi dengan manajemen risiko yang baik. Hal tersebut digambarkan dari kualitas kredit atau NPL (Non Performing Loan) BRI yang tercatat sebesar 3,07% atau lebih baik apabila dibandingkan dengan NPL pada periode yang sama tahun lalu sebesar 3,09%.

Di samping itu, sebagai bagian dari soft landing strategy, BRI juga tetap menyediakan pencadangan yang memadai dengan NPL Coverage sebesar 228,65%.

Dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI mencatatkan total DPK sebesar Rp1.290,29 triliun atau tumbuh 13,21% yoy.

Penopang utama DPK BRI masih bersumber dari dana murah (CASA) dengan porsi mencapai 63,64% atau sebesar Rp821,14 triliun.

Strategi BRI yang terus fokus dalam meningkatkan porsi dana murah dan digitalisasi pada operasional bisnisnya berdampak kepada semakin baiknya rasio efisiensi perseroan.

Baca Juga: KPK Periksa 8 Saksi Tekait Dugaan Pemerasaan Eks Ketua KPK Firli Bahuri

Hal tersebut tercermin dari rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) dan CIR (Cost to Income Ratio) yang secara konsisten semakin membaik.

“Rasio BOPO membaik dari semula 68,36% menjadi 68,07% dan CIR membaik dari semula 42,55% menjadi 41,28%”, tambahnya.

Kemampuan BRI untuk tumbuh dengan sustain juga didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat.

Hal tersebut tercermin dari rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) Bank yang terjaga dilevel 87,76% dan CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 27,48% atau jauh di atas ketentuan regulator.

“Strategi BRI untuk tumbuh secara berkelanjutan ada dua. Strategi pertama, adalah menaikkelaskan nasabah eksisting dengan berbagai program-program pemberdayaan dan pendampingan," ujar Sunarso.

Baca Juga: Unggul 2 Gol di Babak Pertama, Manchester United Harus Menelan Ludah Tertinggal di Klasemen A setelah Galatasaray

"Strategi kedua adalah mencari sumber pertumbuhan baru, atau menyasar segmen ultra mikro melalui Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PNM (Permodalan Nasional Madani) dan Pegadaian,” tambah Sunarso.

Setelah 2 tahun terbentuk, Holding Ultra Mikro telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB

Terpopuler

X