Realitasonline.id - Zara, sebuah ikon mode global yang dikenal dengan desain yang trendy dan cepat. Namun, keberhasilan dan daya tariknya tidak hanya berasal dari koleksi pakaian yang up-to-date, melainkan juga dari perjalanan panjangnya dalam industri mode.
Mari kita membongkar sejarah dan evolusi brand Zara yang telah menjadi kekuatan dominan di pasar fashion dunia.
Zara lahir di La Coruña, Spanyol pada tahun 1975, diinisiasi oleh Amancio Ortega Gaona. Ortega, seorang pengusaha berbakat, memulai perjalanan mode dengan mendirikan toko pakaian wanita yang disebut Zorba. Inilah titik awal dari perjalanan gemilang yang kemudian mengubah dunia fashion.
Baca Juga: Boikot ZARA! Campaign Terbaru ZARA Diduga Menyindir Isu Terkait Genosida di Palestina
Ortega lahir pada 1936, ia memulai usaha fashion dengan saudara kandung dan kekasihnya yang kemudian menjadi istrinya, Rosalia Mera pada tahun 1960an.
Ortega dan Mera membuka toko Zara pertama di LA Coruna, Spanyol pada tahun 1975. Ortega lalu menggabungkan Zara ke perusahaan Inditex sekitar 10 tahun kemudian pada 1985.
Ortega dan Mera bercerai namun Mera tetap jadi pemilik saham kedua terbesar. Ortega punya 59 persen saham Inditex yang kini jadi retailer pakaian terbesar di dunia.
Baca Juga: Kisah Inspiratif! Ditolak Berbagai Perusahaan, Perempuan Down Syndrome Sukses Menjadi Pengusaha
Pembeda utama Zara terletak pada konsep "fast fashion" yang diperkenalkannya. Ortega menemukan cara untuk menggabungkan desain, produksi, dan distribusi secara efisien.
Zara Kini Zara punya 3.000 toko di 96 negara. Tidak hanya Zara yang dimiliki Inditex, Inditex juga pemilik dari brand Pull&Bear yang punya 970 toko.
Lalu ada Bershka yang penjualannya mencapai sembilan persen dari total pendapatan Inditex. Adapula Massimo dutti, Stradivarius, Oysho, Uterque, dan Zara Home.
Baca Juga: Mengupas Tren Tahu Panas: Fenomena Viral dan Dampaknya Bagi Kesehatan
Keberhasilan Zara juga berakar pada model bisnis terpadu. Mereka mengendalikan sebagian besar rantai pasokan mereka sendiri, dari desain hingga produksi, dan bahkan distribusi.
Hal ini memungkinkan mereka untuk lebih fleksibel dalam menanggapi perubahan tren dan kebutuhan pelanggan.