Tausiyah Ustdaz Adi Hidayat: Keutamaan Sholat Subuh Berjamaah, Meningkatkan Ketaatan kepada Allah SWT.

photo author
- Senin, 18 Desember 2023 | 10:42 WIB
Tausiah Ustdaz Adi Hidayat: Keutamaan Sholat  Subuh Berjamaah Tingkatkan Ketaatan Kepada Allah SWT. (Sumber : Wiwik handayani)
Tausiah Ustdaz Adi Hidayat: Keutamaan Sholat Subuh Berjamaah Tingkatkan Ketaatan Kepada Allah SWT. (Sumber : Wiwik handayani)

 

Realitasonline.id I Pentingnya sholat sebagai seorang mukmin merupakan tolak ukur bagi keimanan seseorang. Sholat juga dapat mencegah seseorang dari perbuatan maksiat. Sebab orang yang rajin sholat sudah pasti taat. Lawan dari kata taat adalah maksiat.

Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam kajian Subuh di Mesjid Al-Musabbihin kemarin Minggu (17/12/2023) dalam rangka Safari Dakwah di Sumatera Utara, di awal muqaddimahnya mengungkapkan,  cara untuk mengukur keimanan seorang muslim adalah ketika diperdengarkan suara adzan ke telinganya bagaimana getaran di dalam hatinya.

“Orang beriman kata Allah, cara mengukurnya adalah ketika diperdengarkan suara adzan di telinganya maka getaran hatinya akan berbeda,” ujar UAH tersebut.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, dari 5 sholat fardhu, kali ini beliau ingin membahas mengenai sholat subuh. Subuh berasal dari kata ash-shubh. Keutamaan sholat subuh, lanjut UAH, ada di alam Al Quran Surat At Takwir ayak ke 18 yang artinya,“Dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing”. Sehingga diriwayatkan oleh Abbas, ketika fajar nabi sudah bersiap-siap.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat (UAH) Komen Debat Capres di KPU: Berbeda Bole Saja Asalkan Tetap Bhineka Tunggal Ika.

UAH Menjelaskan, seorang muslim melaksanakan waktu subuh kemudian dia duduk sebentar untuk berzikir.  Setelah itu, tiba waktu syuruq kemudian melaksanakan sholat dua rakat maka dia akan mendapatkan pahala syuruq lebih besar pahalanya dari haji dan umroh.

Awal duha, kata UAH, cukup hanya 2 rakaat saja dengan terbagi ke dalam tiga waktu yakni awal duha, tengah duha, dan akhir duha.

 “Saat tiba awal duha itu adalah syuruq yang terkandung dalam surat Abu daud no hadits 1367,” sebut UAH.

Lebih lanjut UAH menjelaskan, tafsir dari ayat ini adalah ketika tiba waktu subuh maka siapkan agenda sesuai dengan nafas yang telah di berikan oleh Allah. Maksudnya, tidak boleh seseorang itu begitu bangun dipagi hari tidak punya agenda. “Begitupun sahabat-sahabat nabi tidak akan pergi ke masjid sebelum memiliki agenda di waktu subuh, “ jelas UAH.

Islam sebagai agama  yang lengkap mengajarkan pedoman dan tata cara mulai dari bangun tidur sampai hendak tidur. UAH menceritakan, sebelum tidur biasanya nabi selalu melakukan tafakur yaitu menyiapkan agenda yang akan dilakukan untuk keesokan harinya. Susunlah rencana yang baik, ikhlas untuk kebermanfaatan.

Baca Juga: UAH Super Series III Dibuka Bobby Nasution, Ustaz Adi Hidayat: Agama tidak hanya Ada di Masjid

UAH juga menuturkan, sejak zaman nabi sekitar 15 abad yang lalu dari Mekah ke Madinah telah ada gerakan subuh berjamaah. Ia mengatakan, keutamaan sholat  berjamaah tidak hanya sebatas pada takbir, sujud, sampai salam melainkan dari shalat bisa membangun Andalusia mulai dari Portugis sampai Spanyol.

UAH pun menceritakan kisah Ibnu Abbas, seorang pedagang yang sesibuk sibuknya beliau sudah  hafal  hadits.  UAH pun mengisahkan bagaimana peran Abbas sebagai seorang ayah yang  menyiapkan Abdullah sedari kecil sudah ikut nabi agar tahu rutinitas nabi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wiwik Handayani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X