- Kepulauan Cocos
Meskipun wilayah ini secara resmi di bawah kedaulatan Australia, Kepulauan Cocos (Keeling) memiliki sejarah yang kuat dengan imigrasi Jawa pada abad ke-19. Seiring waktu, Bahasa Jawa tetap dijaga oleh komunitas Jawa di pulau ini dan menjadi bagian penting dalam identitas budaya mereka.
Dalam kehidupan sehari-hari, Bahasa Jawa terdengar dalam percakapan, dan unsur kebudayaan Jawa tercermin dalam tradisi lokal, musik, dan seni.
Keberadaan Bahasa Jawa di Kepulauan Cocos (Keeling) menjadi bukti keberlanjutan dan kekayaan warisan budaya yang terjaga di berbagai bagian dunia.
- Kaledonia Baru
Di Kaledonia Baru, terdapat sejumlah komunitas keturunan Jawa yang memelihara Bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Dikutip dari detiknews, ada sekitar 170 penduduk bersuku jawa yang diangkut ke Kaledonia Baru oleh Pemerintah Hindia belanda pada 1896 silam.
Baca Juga: Imut Tapi Mahal! Ini Dia Daftar 10 Ras Kucing Termahal di Dunia, Ada yang Capai Miliaran
Pengiriman penduduk Jawa terus beranjut hingga tahun 1943. Mereka diangkut untuk dipekerjakan di perkebunan-perkebunan yang ada di Kaledonia Baru
Bahasa Jawa di Kaledonia Baru bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga jendela ke warisan leluhur dan fondasi budaya yang kaya.
Melalui pelestarian dan penggunaan sehari-hari, komunitas Jawa di Kaledonia Baru memastikan bahwa Bahasa Jawa tetap hidup dan terus berkembang di tengah keberagaman bahasa di Pasifik.
Keberadaan Bahasa Jawa di negara ini menandai keajaiban adaptasi dan kekayaan budaya yang dapat terus bersinar di tempat-tempat tak terduga di seluruh dunia.
Baca Juga: Sedih! IUCN Menyatakan Spesies Ikan Pari Jawa Telah Punah
Bahasa Jawa, dengan warisan sastra dan kebudayaannya, tetap menjadi bahasa yang hidup dan bernyawa di berbagai belahan dunia.
Dalam kehidupan sehari-hari, ia membawa keunikan dan kedalaman budaya yang memperkaya pengalaman masyarakat yang mempertahankannya di luar batas geografis Indonesia.(Ayaa)***