Christmas Island: Pulau Terpencil di Australia dengan Kehidupan Muslim Mencapai 25 Persen

photo author
- Selasa, 19 Desember 2023 | 18:51 WIB
Pulau Christmas Island dengan Hamparan Laut Biru (Tangkapan Layar YouTube Jelajah Bumi)
Pulau Christmas Island dengan Hamparan Laut Biru (Tangkapan Layar YouTube Jelajah Bumi)

Realitasonline.id | Tempat samudra yang luas dikelilingi oleh perairan biru hamparan kecil ini keajaiban alam yang menakjubkan hadir sebagai rumah bagi orang-orang dengan latar belakang suku dan agama yang berbeda.

Inilah Christmas Island sebuah permata terpencil di samudra Hindia yang begitu mempesona. Christmas island atau pulau Natal adalah wilayah luar Australia yang terletak di samudra Hindia.

Dilansir dari kanal YouTube Jelajah Bumi, bahwa jaraknya sekitar 350 km selatan pulau Jawa dan sekitar 1550 km barat laut dari titik terdekat di daratan Australia.

Ukurannya tidak terlalu besar dengan luas hanya sekitar 135 km persegi bahkan ini lebih kecil dari Jakarta Selatan di Indonesia.

Baca Juga: Deklarasi Relawan Nderek Guru, TKN Prabowo-Gibran : Prabowo dan Jokowi Telah Bersatu, Cebong-Kampret Minggir !

Kendati terpencil di hamparan luas samudra, Christmas Island merupakan sebuah daratan yang berpenghuni ada sekitar 2.000 penduduk di pulau Natal yang terdiri dari keturunan Tionghoa, Australia, Melayu, Inggris dan keturunan Indonesia.

Bahasa Inggris adalah bahasa resmi di Christmas Island, namun lebih dari separuh penduduk berbicara bahasa selain bahasa Inggris di rumah.

Saat berada di pulau ini mungkin mendengar orang-orang bercakap-cakap dalam bahasa Mandarin, Melayu, Kanton, Milan, Tagalog dan berbagai bahasa lainnya.

Mayoritas penduduk di sini tinggal di pemukiman yang berada di tepi utara pulau, sedangkan sebagian lainnya pada pulau sebagian besar masih asri diselimuti hijaunya hutan belantara.

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara ke-75 di Tahun 2023, Plt Bupati Langkat Pesankan Hal ini

Christmas Island telah lama ada dan memiliki akar sejarah yang panjang. Pulau Ini pertama kali ditemukan oleh kapten William Minors dari Kapal Royal Mary milik British is India company.

Kapal itu melewati pulau tersebut pada saat hari natal di tahun 1643 dan selanjutnya natal atau Christmas disematkan menjadi nama pulau ini.

Dalam perjalanan sejarahnya, pulau ini memiliki potensi pertambangan yang sangat besar setelah menemukan simpanan fosfat yang berharga.

Inggris menguasai wilayah tersebut pada tahun 1888 penambangan dimulai segera setelah itu dengan operasi yang sangat bergantung asal Cina Malaysia dan India yang bekerja dalam kondisi paksa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Miftahul Zannah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB

ATR/BPN Pertahankan Predikat Informatif di 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:15 WIB

Terpopuler

X