Berikut beberapa fakta yang harus diketahi tentang orang-orang yang kesulitan mengungkapkan perasaan.
1.Mungkin mereka sangat sensitif
Mereka yang kesulitan untuk mengungkapkan perasaan mungkin sangat sensitif bahkan terhadap masalah terkecil sekalipun.
Mereka mungkin merasa lelah untuk berurusan dengan emosi-emosi ini sepanjang waktu. Jadi mereka pikir hal terbaik untuk dilakukan adalah tidak mengatakan apa-apa.
Terlebih lagi mereka mungkin takut ditolak jika mereka membuka diri tentang emosi mereka.
2.Lebih suka menghindari konflik
Emosi yang negatif dan meresahkan seperti amarah atau dendam dapat mengakibatkan rasa takut untuk mengekspresikan emosi ini secara langsung karena dapat menyebabkan
konflik.
Baca Juga: Waduh! Kakan Kemenag Bireuen Dilaporkan ke Panwaslu Gegara ini
3.Menjadi rentan bisa sangat menakutkan'
Rasa takut akan kerentanan pada akhirnya adalah rasa takut akan penolakan atau pengabaian. Mereka telah disakiti sebelumnya, jadi berusaha menghindari disakiti lagi.
4.Mengungkapkan perasaan bukanlah reaksi biasa
Mengungkapkan emosi seperti marah tentang sesuatu kadang-kadang dapat dianggap sebagai tanda kelemahan sehingga mereka memilih tidak ekspresif agar tidak terlihat
lemah dan rentan.
5.Mereka mungkin berharap siapapun yang dekat dengan mereka dapat memahami perasaannya
Mereka mungkin ingin orang lain menyadari bahwa mereka marah dan memperbaiki keadaan tanpa mengucapkan sepatah katapun dengan sendirinya.
Mereka ingin diakui tetapi
mereka mungkin berjuang untuk menemukan kata-kata yang tepat untuk mengekspresikan apa yang mereka rasakan ketika mereka merasakannya.
6.Emosi yang tidak terekspresikan dapat menjadi hasil dari luka di masa lalu
Trkadang emosi yang tidak diekspresikan berkaitan dengan luka masa lalu yang belum terselesaikan. Dari luka tersebut tidak dapat diungkapkannya kepada orang lain.
Memendam emosi atau perasaan terutama yang negatif seperti marah, cemas, depresif justru hanya akan merugikan diri sendiri.
Bahkan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Psychosomatic Research menemukan bahwa memendam emosi dapat meningkatkan risiko kematian karena penyakit jantung dan juga kanker.
Beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara ketidakmampuan untuk mengekspresikan emosi dan kerentanan terhadap inflamasi atau peradangan.(Yayuk Masitoh)***