Realitasonline.id - INFJ dikenal sebagai salah satu kepribadian Myers-Briggs Type Indicator. INFJ diklasifikasikan sebagai orang yang kompleks karena mereka adalah kepribadian yang paling langka, yaitu sekitar 2% dari populasi.
Maka dari itu, memahami karakter ini akan sedikit sulit. INFJ kesulitan mengendalikan emosinya, terutama jika menyangkut masalah romantis.
Oleh karena itu, wajar jika orang lain tidak dapat memahami apa yang mereka inginkan. Berikut lima hal yang sebenarnya dirasakan INFJ tentang cinta.
Baca Juga: Coba Introspeksi Mungkin Ini Alasan Orang Menjauh Dari Kamu, 6 Tanda Kamu Punya Kepribadian Egois
- Selalu tertarik untuk bertemu cinta sejati dengan penuh perasaan
INFJ selalu tertarik untuk menemukan cinta sejati yang benar-benar berharga. Mereka mencoba mendekati segala sesuatu dengan emosi yang mendalam.
Mereka juga tidak pernah bermain-main dan menganggap semuanya serius. Dan berharap sepenuhnya dapat menemukan belahan jiwa yang memenuhi keinginan mereka.
Sekaligus mereka sangat berhati-hati dan tidak mudah jatuh cinta. Namun begitu menemukan orang yang tepat, mereka bisa mengabdikan dirinya dengan sepenuh hati. Baginya, cinta harus meluas ke segala aspek, hingga ke tataran jiwa.
- Memiliki prinsip dan standar yang tinggi
INFJ selalu mempunyai prinsip dan standar yang sangat tinggi dalam hal cinta. Mereka bukan hanya menyukai seseorang dan mudah untuk jatuh cinta.
Sebaliknya, mereka memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap dirinya dan pasangannya, karena mereka menghargai kejujuran, kesetiaan, dan keterusterangan.
Baca Juga: Ini Dia Faktanya Mengapa MBTI INFJ Dalam Masyarakat Modern Susah Mencari Relasi
Tidak ada kompromi dalam hal standar yang ditetapkan INFJ. Karena jika ia tidak bisa memenuhi standar dan prinsip tersebut, perasaannya akan sangat terluka.
- Mudah kecewa dengan pasangan
INFJ memiliki standar yang tinggi dan sering kali menyulitkan mitranya untuk memenuhinya. Standarnya sering kali tidak realistis dan terlalu sempurna.
Oleh karena itu, wajar jika hal ini membuat pasangan menjadi sulit, rentan, dan mudah tersinggung. Fakta ini sulit diterima oleh orang lain, meskipun menurutnya itu masuk akal.
Akibatnya, mereka terus-menerus berselisih dengan orang-orang yang tidak memahami nilai-nilai mereka.