Serangan AS dan Inggris ke Yaman Menyulut Kenaikan Harga Minyak Mentah Naik

photo author
- Sabtu, 13 Januari 2024 | 18:31 WIB
Serangan AS dan Inggris ke Yaman Menyulut Kenaikan Harga Minyak Mentah Naik
Serangan AS dan Inggris ke Yaman Menyulut Kenaikan Harga Minyak Mentah Naik

Pada perdaganagan Jumat (12/1/2024) harga minyak mentah menguat lagi setelah lonjakan di hari sebelumnya. Serangan Amerika Serikat (AS) dan Inggris terhadap di Yaman menjadi penyulut kenaikan harga.

Diketahui, harga minyak mentah masih tercatat turun dalam sepekan terakhir. Di mana harga minyak mentah WTI kontrak Februari 2024 di New York Mercantile Exchange menguat 0,92% ke US$ 72,68 per barel.

Setelah menguat 0,91% di hari sebelumnya. Meski melonjak dua hari terakhir, harga minyak mentag acuan Amerika ini tercatat turun 1,53% dalam sepekan.

Sementara, harga minyak mentah Brent kontrak Maret 2024 di ICE Futures menguat 1,14% ke US$ 78,29 per barel setelah menguat 0,79% di hari sebelumnya. Harga minyak mentah acuan internasional ini pun melemah 0,6% dalam sepekan terakhir.

Menanggapi hal tersebut, Para analis memperingatkan bahwa volatilitas pasar minyak kemungkinan akan meningkat setelah serangan AS terhadap di Yaman.

Pesawat tempur, kapal, dan kapal selam AS dan Inggris melancarkan puluhan serangan udara di seluruh Yaman terhadap pasukan Houthi sebagai pembalasan atas serangan berbulan-bulan terhadap kapal-kapal Laut Merah yang dilakukan oleh para pejuang yang didukung Iran sebagai respons terhadap perang di Gaza.

Para saksi membenarkan adanya ledakan di pangkalan militer dekat bandara di ibu kota Sanaa dan kota ketiga Yaman, Taiz, pangkalan angkatan laut di pelabuhan utama Laut Merah Yaman, Hodeidah, dan lokasi militer di wilayah pesisir provinsi Hajjah.

“Serangan yang ditargetkan ini merupakan pesan yang jelas bahwa Amerika Serikat dan mitra kami tidak akan menoleransi serangan terhadap personel kami atau membiarkan pihak yang bermusuhan membahayakan kebebasan navigasi,” kata Presiden AS Joe Biden seperti dikutip Reuters.

Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan serangan pada Jumat dini hari itu menargetkan kemampuan Houthi dalam menyimpan, meluncurkan, dan mengarahkan rudal atau drone.

Pentagon mengatakan serangan AS-Inggris mengurangi kapasitas Houthi untuk melancarkan serangan, terutama operasi kompleks seperti yang mereka lakukan pada awal pekan ini.

Militer AS mengatakan 60 sasaran di 28 lokasi telah diserang, menggunakan lebih dari 150 amunisi.

“Serangan udara terhadap sasaran Houthi di Yaman telah meningkatkan kecemasan [para pedagang],” kata Sophie Lund-Yates dari Hargreaves Lansdown kepada Business Insider. "Harga minyak pada akhir minggu ini diperkirakan tidak banyak berubah, namun risiko volatilitas telah meningkat secara signifikan."

Meskipun demikian, faktor-faktor di luar Timur Tengah juga mempengaruhi harga minyak mentah. Arab Saudi dan Rusia terus mengurangi produksi secara agresif dalam beberapa bulan terakhir dalam upaya untuk menopang harga, yang sempat anjlok pada kuartal terakhir tahun 2023 karena adanya perlambatan permintaan global.

Giovani Staunovo, ahli strategi komoditas di UBS memperkirakan, harga minyak Brent akan bertahan pada level saat ini di atas US$ 80 per barel. Tetapi dia menambahkan bahwa setiap premi risiko hanya akan bertahan jika ada gangguan pada pasokan minyak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Cut Yuliati

Sumber: harga minyak mentah

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X