Tanpa memperhitungkan perbedaan dua harga tersebut, bisa-bisa seorang investor emas salah menghitung potensi untung dan rugi.
Dengan selisih harga jual dan harga beli (spread) setebal itu, emas hanya cocok untuk investasi dalam jangka panjang.
Secara jangka panjang kita berharap harga emas naik jauh lebih tinggi sehingga mampu menutup selisih harga jual dan harga buyback, sekaligus memberikan laba.
Sekadar ilustrasi, berikut ini kalkulasi potensi untung/rugi andaikata para investor membeli emas lantakan pada beberapa kurun waktu dan menjual hari ini:
Membeli emas pada 07 Januari 2024 (Rp 1.128.000 per gram) = -8.60% (rugi)
Membeli emas pada 14 Desember 2023 (Rp 1.125.000 per gram) = -8.36% (rugi)
Membeli emas pada 14 Oktober 2023 (Rp 1.088.000 per gram) = -5.24% (rugi)
Membeli emas pada 14 Juli 2023 (Rp 1.080.000 per gram) = -4.54% (rugi)
Membeli emas pada 14 April 2023 (Rp 1.084.000 per gram) = -4.89% (rugi)
Membeli emas pada 14 Januari 2023 (Rp 1.043.000 per gram) = -1.15% (rugi)
Membeli emas pada 14 Oktober 2022 (Rp 940.000 per gram) = 9.68% (untung)
Membeli emas pada 14 Juli 2022 (Rp 967.000 per gram) = 6.62% (untung)
Membeli emas pada 14 April 2022 (Rp 1.006.000 per gram) = 2.49% (untung)***