Indeks Utama Wall Street Melempem Setelah Laporan Pendapatan Morgan Stanley dan Goldman Sachs

photo author
- Rabu, 17 Januari 2024 | 11:01 WIB
Indeks utama Wall Street ditutup turun di pasar spot, setelah laporan pendapatan Morgan Stanley dan Goldman Sachs yang beragam menekan saham bank.
Indeks utama Wall Street ditutup turun di pasar spot, setelah laporan pendapatan Morgan Stanley dan Goldman Sachs yang beragam menekan saham bank.

realitasonline.id - Pada akhir perdagangan Selasa (16/1/2024) Indeks utama Wall Street ditutup turun di pasar spot, setelah laporan pendapatan Morgan Stanley dan Goldman Sachs yang beragam menekan saham bank.

Baca Juga: Wall Street Ditutup Hampir Tidak Berubah Setelah Terombang-ambing Antara Keuntungan dan Kerugian

Sedangkan, aksi jual saham Boeing dan Apple membebani S&P 500. Di mana indeks S&P 500 turun 0,37% ke level 4.765,98,

Sementara, Nasdaq turun 0,19% ke level 14.944,35, dan Dow Jones Industrial Average turun 0,62% ke level 37.361,12.

Namun, dari 11 indeks sektor S&P 500, 10 indeks melemah, dipimpin oleh sektor energi yang turun 2,4%, diikuti oleh penurunan sektor material sebesar 1,2%. Sedangkan indeks teknologi naik 0,4%.

Baca Juga: Wall Street Bergerak Tipis-tipis di Pasar Spot Dikerek Data Inflasi yang Lebih tinggi dari perkiraan

Diketahui, saham Morgan Stanley anjlok 4,2% ke level terendah dalam lebih dari satu bulan setelah membukukan laba kuartalan yang lebih rendah. 

Sementara saham Goldman Sachs naik 0,7% setelah melaporkan kenaikan laba sebesar 51%.

Di sisi lain, Indeks bank S&P 500 merosot 1,2% ke level terendah dalam satu bulan setelah bank-bank besar AS lainnya melaporkan laba yang lebih rendah pada hari Jumat.

Baca Juga: Tiga Indeks Utama Wall Street Menghijau Didongkrak Saham-saham Megacaps

Saham Apple turun 1,2% setelah menawarkan diskon pada iPhone-nya di China sebagai respons terhadap ketatnya persaingan di sana.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 13 miliar saham dengan rata-rata 12,1 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Pejabat Federal Reserve Christopher Waller meredam sentimen dengan mengatakan tidak boleh terburu-buru menurunkan suku bunga meskipun ia lebih yakin inflasi berada pada jalur yang tepat untuk memenuhi target The Fed sebesar 2%.

Para pedagang mengurangi ekspektasi bahwa The Fed mungkin akan mulai menurunkan suku bunganya pada bulan Maret, seiring dengan kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Cut Yuliati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X