Harga Bitcoin Di Kisaran US$ 42.000 Sempat Mencapai Puncaknya di Level US$ 48.000

photo author
- Kamis, 18 Januari 2024 | 20:02 WIB
Harga Bitcoin Di Kisaran US$ 42.000 Sempat Mencapai Puncaknya di Level US$ 48.000
Harga Bitcoin Di Kisaran US$ 42.000 Sempat Mencapai Puncaknya di Level US$ 48.000

realitasonline.id - Pada awal perdagangan tahun 2024 Pasar Bitcoin (BTC) mengalami fluktuasi yang signifika. Volatilitas harga BTC salah satunya berasal dari persetujuan ETF Bitcoin Spot pada 10 Januari 2024 lalu.

Sementara, harga Bitcoin sempat mencapai puncaknya di US$ 48.000, yang menyebabkan lonjakan besar dalam kapitalisasi pasar kripto.

Tapi, tidak lama setelah itu, harga kembali turun ke kisaran US$ 42.000, menandakan volatilitas yang tinggi di pasar.

Seperti diketahui, persetujuan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) atas ETF Bitcoin spot telah menarik perhatian para pelaku pasar kripto. Dampak jangka pendek dari persetujuan ini telah mempengaruhi volatilitas harga Bitcoin.

Menanggapi hal tersebut, Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur mengutarakan kekhawatirannya adanya potensi reaksi sell the news di pasar Bitcoin. Pasar mungkin membutuhkan waktu untuk mengkonsolidasikan keuntungan setelah pengumuman penting seperti persetujuan ETF.

“Pasar Bitcoin saat ini masih memberikan sinyal bearish. Persetujuan ETF oleh SEC membuka jalan bagi lebih banyak investor institusional, tetapi kita juga harus waspada terhadap volatilitas yang bisa terjadi sebagai reaksi pasar. Konsolidasi harga saat ini bisa menjadi momen penting sebelum kita melihat pergerakan besar berikutnya," ujar Fyqieh.

Meskipun harga Bitcoin cenderung menurun setelah lonjakan awal, masih ada kemungkinan tren naik. Analisis terkini menunjukkan bahwa BTC sedang menuju ke zona permintaan yang penting, yang bisa menjadi titik balik bagi tren harga selanjutnya.

Fyqieh menuturkan bahwa telah terjadi penurunan drastis dalam volatilitas harga Bitcoin baru-baru ini.

Harga BTC cenderung datar yang bergerak di sekitar level support US$ 41.600. Kondisi ini diikuti oleh konsolidasi di sekitar level tersebut, yang berpotensi memicu kenaikan signifikan bila terjadi pemantulan harga dari area support ini.

"Likuiditas BTC masih mungkin menuju US$ 40.000, dan akan menimbulkan reaksi berantai di seluruh pasar, FUD, sentimen negatif dan semacamnya. Bitcoin diperkirakan bakal berlabuh paling rendah di angka US$ 38.500. Dari sana, kemudian harga akan mengalami rebound ke angka US$ 39.000 hingga US$ 43.000. Meskipun ada antisipasi akan koreksi pasar, tapi optimis peluang beli yang ada," jelas Fyqieh.

Fyqieh menyambut baik keputusan SEC dan melihatnya sebagai pendorong bagi adopsi Bitcoin yang lebih luas. Namun, dia juga menyadari bahwa mencapai adopsi luas mungkin memerlukan waktu lebih lama.

Menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Federal Reserve di akhir Januari mendatang, Fyqieh memprediksi pasar Bitcoin akan menjadi lebih aktif.

Selain itu, komunitas kripto juga menantikan peristiwa halving Bitcoin yang diharapkan akan memberikan dampak signifikan terhadap harga.

Tokocrypto memandang bahwa tahun 2024 menjadi tahun yang penting bagi Bitcoin, dengan volatilitas yang tinggi dan berbagai faktor yang mempengaruhi pasar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Cut Yuliati

Tags

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X