Realitasonline.id - Semua orang terkadang merasa marah. Ini adalah emosi yang wajar dan sehat. Namun, cara kita mengekspresikan kemarahan bisa berdampak besar pada situasi dan hubungan kita.
Marah secara impulsif dan destruktif dapat merusak kepercayaan dan membuat konflik semakin parah.
Untungnya, ada cara untuk menunjukkan ketidakpuasan kita dengan cara yang terhormat dan efektif. Berikut adalah 5 cara marah elegan yang bisa kamu coba:
Baca Juga: Gibran Soal Debat: Ofensif atau Tidak Itu Saya Kembalikan ke Pemirsa
1. Ambil Jeda Sejenak Sebelum Bertindak
Saat diliputi emosi, hal terburuk yang bisa kita lakukan adalah langsung bereaksi. Emosi yang menggebu-gebu bisa mengaburkan logika dan membuat kita mengatakan atau melakukan hal-hal yang nantinya kita sesali.
Sebelum mengeluarkan sepatah kata pun, ambil waktu sejenak untuk menenangkan diri. Tarik napas dalam-dalam beberapa kali, hitung mundur dari 10, atau lakukan aktivitas relaksasi singkat seperti peregangan ringan. Jeda ini akan memberimu kesempatan untuk mengumpulkan pikiran dan merespons situasi dengan lebih jernih.
2. Fokus pada Masalah, Bukan Orang
Alih-alih menyerang pribadi orang yang membuatmu marah, cobalah untuk fokus pada masalah yang sebenarnya. Hindari kalimat-kalimat seperti "Kamu menyebalkan!" atau "Kamu selalu bikin masalah!". Sebaliknya, gunakan "aku" statements untuk mengungkapkan kepedulianmu.
Misalnya, "Aku merasa frustrasi ketika..." atau "Aku khawatir kalau tindakanmu akan..." Pendekatan ini akan membuat komunikasi lebih produktif dan mengurangi risiko eskalasi konflik.
3. Gunakan Bahasa Tubuh yang Tenang
Bahasa tubuh memainkan peran penting dalam menyampaikan pesan kita. Saat marah, hindari menyilangkan tangan, mengernyitkan kening, atau menunjuk-nunjuk.
Postur tubuh yang tegap, kontak mata yang terjaga, dan suara yang tenang akan menunjukkan bahwa kamu mengendalikan diri dan serius ingin menyelesaikan masalah.
Artikel Selanjutnya
Diusir Dari Rumah Hingga Harus Tinggal Di Toilet Stasiun, Simak Kisah Nyata Chris Gardner Dalam Sinopsis Film ‘The Pursuit Of Happyness’ (2006)
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.