Realitasonline.id| Bangkalan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkap kisah dibalik program bantuan sumur bor dan pipanisasi sumber air bersih yang telah dilakukan selama ini oleh Kementerian Pertahanan dan Universitas Pertahanan (Unhan) RI.
Implementasi program ini, kata Capres 02 Prabowo, berangkat dari laporan sejumlah kepala desa saat dirinya mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Pulau Moa.
Saat itu para kepala desa mengakui jika masyarakat di Pulau Moa sulit mendapatkan akses air untuk kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Karyawan Sritex Beri Dukungan All In Untuk Prabowo-Gibran
Salah satu dampaknya, kata Prabowo, sebanyak 1.000 ternak mereka mati dalam kurun waktu 1 tahun.
“Air memang sangat penting, jadi saya mau cerita bahwa ini semua asalnya saat saya diajak Bapak Presiden, Pak Jokowi, berkunjung ke Maluku dan kita sampai di Pulau Moa, di Kabupaten Maluku Barat Daya," kata Prabowo.
Di situ, waktu saya datangi dengan Pak Presiden, ada kurang lebih 8 kepala desa yang menghadap dan 8 kepala desa melaporkan sudah 1 tahun tidak punya air, ujar Prabowo saat meresmikan 15 titik sumber air di Pondok Pesantren Al Anwar Desa Patereman Modung Bangkalan Madura, Selasa (23/1/2023).
“Ternaknya, ternak mereka, kerbau mereka, sudah 1.000 ekor yang mati dalam 1 tahun. Jadi, pada saat itu Presiden memerintahkan kami, ada Menteri PUPR dan saya hadir juga di situ untuk bagaimana segera membantu rakyat di situ,” sambungnya.
Prabowo kemudian menindaklanjuti perintah Presiden dengan memberi instruksi kepada Universitas Pertahanan membentuk satuan tugas (Satgas) air yang bertugas untuk mencari sumber titik air bersih di sejumlah daerah yang mengalami krisis air.
“Saya panggil Rektor Unhan dan kita mengkaji kemampuan kita. Kami segera kirim tim ke Moa dan tim ke Lombok, karena Lombok juga melaporkan ada ratusan titik yang membutuhkan air,” ungkap dia.
Sejak dibentuk pada akhir tahun 2022, Satgas air Unhan telah berhasil menemukan ratusan titik sumber air yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia.
“Alhamdulillah, para insinyur kita dari Unhan dapat menguasai sebuah teknologi. Kami bisa mencari titik air dengan cepat dan ketepatannya lumayan," jelas Prabowo.
Jadi, kalau saya tadi dengar, ada kepala desa yang melaporkan sudah berapa kali mencari air tidak ketemu, alhamdulillah kalau tim dari Unhan bisa ketemu dan agak cepat ketemunya, kata Prabowo lagi.