realitasonline.id - Pada perdagangan Rabu (24/1/2024) pukul 08.21 WIB pagi Bursa Asia bergerak variasi (mixed) dengan mayoritas indeks melemah di pasar spot.
Baca Juga: Bursa Asia Menghijau Mengekor Kenaikan Indeks Utama Wall Street
Di mana indeks Nikkei 225 turun 184,22 poin atau 0,51% ke 36.330,72, Hang Seng naik 248,47 poin atau 1,62% ke 15.602,45, Taiex naik 23,40 poin atau 0,13% ke 17.888,96.
Sedangkan Kospi turun 17,11 poin atau 0,69% ke 2.461,41, ASX 200 turun 1,14 poin atau 0,02% ke 7.518,80.
Sementara, Straits Times turun 3,60 poin atau 0,13% ke 3.131,69 dan FTSE Malaysia naik 4,39 poin atau 0,29% ke 1.500,50.
Baca Juga: Bursa Asia Menghijau Didukung Spekulasi Federal Reserve Mulai Menurunkan Suku Bunga
Bursa Asia bergerak mixed, investor berharap sesi positif di China, sementara bursa Jepang melemah.
Berdasarkan data yang dilansir daro Bloomberg, saham di bursa Jepang turun setelah nada hawkish dari Bank of Japan. Gubernur Bank of Japan Gazuo Ueda mengatakan bahwa kepastian pencapaian proyeksi BoJ terus meningkat secara bertahap.
Baca Juga: Bursa Asia bergerak Variasi Setelah Saham dan Treasury AS Turun Imbas Data Penjualan Ritel yang Kuat
Di sisi lain, sebagian besar saham telah kebal terhadap peringatan Federal Reserve bahwa penurunan suku bunga masih jauh. Namun beberapa pelaku pasar di Wall Street mulai bertanya apakah reli akan bertahan seperti ini di tengah taruhan penurunan suku bunga pada Maret.
"Kegembiraannya sudah hilang saat ini dan semua orang sedikit sadar setelah pesta pivot," kata Emily Roland, Co-Chief investment strategigst John Hancock Investment seperti dikutip Bloomberg.
Sementara itu, suasana di China lebih suram karena ketidakpastian terhadap prospek ekonomi menyebabkan pasar saham jatuh. Aksi jual terhenti pada Selasa, setelah ada laporan bahwa Beijing sedang mempertimbangkan paket penyelamatan pasar.***