Bursa Asia Bergerak Mixed dengan Mayoritas Indeks Melemah Mengekor Pelemahan Wall Street

photo author
- Rabu, 17 Januari 2024 | 12:00 WIB
Bursa Asia Bergerak Mixed dengan Mayoritas Indeks Melemah Mengekor Pelemahan Wall Street
Bursa Asia Bergerak Mixed dengan Mayoritas Indeks Melemah Mengekor Pelemahan Wall Street

realitasonline.id - Pada perdagangan Rabu (7/1/2024) Pukul 08.20 WIB pagi Bursa Asia bergerak variasi (mixed) dengan mayoritas indeks melemah di pasar spot. 

Baca Juga: Bursa Asia Lengser ke Zona Merah Menyusul Penurunan Saham dan Obligasi di Eropa

Sementara, untuk indeks Nikkei 225 naik 446,61 poin atau 1,25% ke 36.063,53, Hang Seng turun 101,54 poin atau 0,64% ke 15.764,38.

Sedangkan, Taiex turun 10,35 poin atau 0,06% ke 17.336,82,Kospi turun 34,15 poin atau 1,37% ke 2.463,67. 

Baca Juga: Bursa Asia Naik Menjelang Perkiraan Pemangkasan Fasilitas Pinjaman Jangka Menengah Satu Tahun China dan Pasca Pemilu Taiwan

Di sisi lain, ASX 200 turun 16,79 pon atau 0,23% ke 7.398, Straits Times turun 21,65 poin atau 0,67% ke 3.162,92 dan FTSE Malaysia turun 4,94 poin atau 0,33% ke 1.488,93.

Mayoritas bursa Asia melemah, mengekor pelemahan Wall Street yang dipicu aksi jual saham dan investor mempertimbangkan ulang ekspektasi penurunan suku bunga The Fed tahun ini.

Baca Juga: Mayoritas Bursa Asia Menguat Dikerek Pedagang Menanti Data Inflasi dari AS, Jepang dan China Pekan Ini

Berdasarkan data yang dilansir Bloomberg, aksi menimbang ulang ekspektasi penurunan suku bunga The Fed terjadi setelah komentar dari pejabat The Fed Christopher Waller.

Yang menyatakan penurunan suku bunga tahun ini harus tetap berhati-hati, namun mungkin terjadi, jika inflasi bergerak menuju target bank sentral.

Menurutnya, ketika waktunya tepat, maka suku bunga harus diturunkan secara metodis dan hati-hati.

"Kami melihat komentarnya yang menekankan tidak perlu terburu-buru sebagai indikasi bahwa dia tidak memperkirakan akan memangkas suku bunga pada Maret," kata Krishna Guha, wakil ketua Evercore ISI seperti dikutip Bloomberg.

"Komentar tersebut konsisten dengan garis dasar kami yaitu pemangkasan pertama pada Mei atau Juni," kata Guha.

Sementara itu, fokus investor mulai beralih pada data ekonomi China yang akan dirilis hari ini, mencakup data PDB kuartal IV 2023, data penjualan ritel dan produksi industri pada Desember 2023.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Cut Yuliati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X