REALITASONLINE.ID | Siapa yang tidak menyukai kebab? Olahan daging yang dibungkus tortilla asal Turki ini mempunyai sangat banyak penggemar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Di Indonesia, kebab sangat mudah ditemukan, mulai dari di restauran hingga di pinggiran jalan. Di beberapa tempat, kebab juga sering disebut dengan shawarma.
Namun tahukah kamu bahwa shawarma dan kebab adalah dua makanan yang berbeda? Ada beberapa perbedaan di antara kebab dan shawarma yang tidak diketahui banyak orang.
Sulit untuk membedakan antara kebab dan shawarma karena aroma dan rasanya yang mirip. Sekarang pertanyaannya adalah, apa sih perbedaannya?
Pada artikel ini, kami akan menjelaskan perbedaan antara kebab dan shawarma, yuk disimak!
Sejarah Kebab dan Shawarma
Kebab dan Shawarma memiliki cerita asal yang sama, yaitu Timur Tengah, pada zaman bangsa Persia. Namun kedua makanan telah mengambil ‘jalan yang berbeda’ dalam perjalanan kuliner mereka.
Kebab telah menyebarkan pengaruh mereka dengan lebih jauh dan luas, menjadi bahan pokok dalam masakan dari Turki dan India.
Setiap daerah memiliki kebab dengan keunikan, mulai dari kebab Persia yang dihiasi dengan saffron hingga kebab di India yang didominasi rempah-rempah.
Di sisi lain, Shawarma juga menjadi sensasi street food yang membuat dunia tergila-gila karena tak jarang penjualnya memajang daging di depan toko mereka.
Perbedaan Kebab dan Shawarma
Kedua makanan ini seperti kakak beradik, namun berbeda dengan ciri khas mereka sendiri.
Kebab umumnya dikenal berasal dari Turki. Kebab berisi dari irisan daging yang telah dimasak hingga sempurna, direkatkan ke tusuk sate, lalu dipanggang dan terkadang digulung dalam tortilla.
Istilah "kebab" sendiri meliputi berbagai hidangan daging yang ditusuk dan dipanggang tanpa digantung, bisa domba, daging sapi, ayam, atau bahkan ikan dan diselingi dengan sayuran seperti paprika dan bawang merah.
