Mawar juga dihargai di Persia kuno. Raja Nebukadnezar dilaporkan tidur di kasur berisi kelopak mawar.
Mawar menjadi sangat populer di Romawi kuno. Bunga ini dikaitkan dengan cinta, keindahan, kemurnian, dan gairah. Kaisar Romawi bahkan mengisi bak mandi mereka dengan air mawar dan duduk di atas karpet kelopak mawar untuk pesta mereka.
Kelopak mawar digunakan sebagai konfeti dan Kaisar Roma dilaporkan sangat suka jika kelopak mawar jatuh dari langit-langit saat jamuan makan.
Permintaan akan mawar begitu tinggi di Roma kuno sehingga para petani sering kali terpaksa menanamnya alih-alih tanaman pangan untuk memuaskan aristokrasi Romawi.
Mawar tetap menjadi bunga yang populer di zaman modern. Bunga ini sering digunakan dalam dekorasi, parfum, dan produk kecantikan lainnya. Mawar juga memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti mengurangi stres dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.***