Kardinal Suharyo Bertemu Prabowo: Intinya adalah Persatuan dan Kerukunan

photo author
- Jumat, 26 Januari 2024 | 20:17 WIB
Caprea 02, Prabowo subianto saat bertemu denganpresidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Jalan Cut Meutia 10, Jakarta Pusat, Jumat (26/1).  (Realitasonline.id/dokumen)
Caprea 02, Prabowo subianto saat bertemu denganpresidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Jalan Cut Meutia 10, Jakarta Pusat, Jumat (26/1). (Realitasonline.id/dokumen)

Jakarta - Realitasonline.is | Capres Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo bersama Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Jalan Cut Meutia 10, Jakarta Pusat, Jumat (26/1).

Dalam pertemuan itu, Kardinal Suharyo mengatakan bahwa Prabowo menyampaikan itikadnya yang fokus pada persatuan dan kerukunan jelang pemilu 2024.

"Yang disampaikan oleh Bapak Prabowo Subianto tadi intinya semuanya adalah kesatuan. Di bawah judul kesatuan itu ada sekian banyak hal: pemilu jujur, dikatakan oleh Bapak Prabowo sendiri, yang baik, adil dan sebagainya," ujar dia. 

Baca Juga: Dijamin Relate! Ini Dia Ketakutan Terbesar Tiap Tipe MBTI

Kardinal Suharyo pun menyampaikan kepada Prabowo bahwa ranah gereja Katolik adalah iman. Oleh sebab itu, ia mendorong seluruh umat khususnya Katolik untuk mengedepankan kebaikan bersama.

"Harapannya pasti tadi saya sudah menyampaikan kepada Bapak Prabowo, kami sebagai bagian dari gereja Katolik wilayah kami adalah iman, tidak yang lain-lain. Berdasarkan inspirasi iman itu, mendorong seluruh umat Katolik khususnya dalam fungsi dan peranan yang berbeda-beda, berjuang untuk kebaikan bersama," imbuh dia. 

Suharyo pun menekankan bahwa atas nama pimpinan gereja Katolik, tidak boleh ada satu pun yang berpihak ke salah satu paslon karena tugas utamanya adalah mempersatukan. Pihaknya juga akan mendukung siapapun yang terpilih melalui proses dan hukum yang berlaku.

Baca Juga: Prabowo Diberi Wejangan dari Kardinal Suharyo: Untuk Umat Katolik dan Seluruh Rakyat

"Jadi didalam gereja Katolik pilihan politik itu bermacam-macam dan kami pimpinan-pimpinan gereja tidak boleh berpihak karena tugas kami mempersatukan. Nanti kalau berpihak lalu fungsi pemersatu itu hilang," imbuh dia. 

"Kami akan mendukung siapapun yang akan terpilih lewat proses yang memang sudah diatur oleh undang-undang," kata dia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X