Realitasonline.id I Masa depan Indonesia tergantung pada generasi mudanya. Namun sayang sekali, kebanyakan gen Z saat ini identik dengan sikap yang tidak mau kerja keras, mudah menyerah, dan serba instan.
Dimana generasi gen Z saat ini lahir di era yang serba mudah bila dibandingkan dengan dulu. Mengingat untuk mendapatkan informasi pada zaman dulu harus berusaha pergi ke perpustakaan dan bertemu banyak orang. Sebaliknya infromasi sekarang begitu mudah di dapatkan hanya lewat TikTok, Facebook, atau Instagram.
Saking banyaknya informasi yang tersebar luas di media sosial menimbulkan satu polemik tersendiri. Masalahnya adalah penerimaan informasi terpotong sehingga gen Z hanya melihat gambaran ideal dunia itu seperti apa tapi tidak diberi lihat bagaimana jalur menuju ke sana.
Baca Juga: Catat!! Basic Manner yang Perlu Dimiliki Setiap Individu
Semua yang diceritakan hanyalah hasil suksesnya tapi bagaimana capaian untuk prosesnya tidak ditampilkan seutuhnya. Sehingga generasi masa kini harus sadar bahwa semakin tinggi mimpi, akan semakin berat perjuangan. Selain itu perjuangan yang dicapai juga tidak mudah karena ada kesedihan dan penolakan.
Maksudnya kawula muda harus diajarkan bahwa hidup itu kejam, tidak akan mudah untuk dijalani. Ibaratnya, setiap kenaikan kelas harus melewati yang namanya tahap ujian atau evaluasi.
Masalah lainnya yaitu ketika kita melihat ujian itu adalah sesuatu yang menyiksa sehingga menggunakan healing sebagai pilihan untuk jalan keluar dari suatu problem atau masalah.
Artinya semakin tinggi mimpi maka kencangnya tekanan terhadap diri juga kuat. Ibaratnya, bila keinginan untuk menjadi berlian capailah dengan tempaan yang panas jangan hanya berhenti sampai menjadi kaca saja.
Minset ini juga harus ditanamkan tidak hanya kepada sesama anak bangsa melainkan juga generasi muda di berbagai negara.
Dilansir dari kanal You Tube Dr. Indrawan Nugroho, ada beberapa langkah yang harus kita lakukan agar masa depan anak Indonesia berkembang tidak stagnan di tempat.
Ferro Ferizka Aryananda, Executive Director Pijar Foundation mengungkapkan, yayasan Pijar Foundation didirikan berdasarkan dari demografi Indonesia yang 75 persen adalah anak muda.
Oleh sebab itu, Fijar Foundation memberikan konsep platform digital yang dipakai oleh 5000 users. Di mana perusahaan apapun itu mewajibkan karyawannya mengajar di Pijar Foundation.
Baca Juga: Sedekat Apapun 4 Hal Ini Harus Tetap Dijaga Privasinya