Yang Perlu Diketahui Tentang Eksistensialisme—Filsafat dan Terapi Eksistensial

Salah satu gagasan utama eksistensialisme adalah bahwa manusia adalah "eksistensi yang mendahului esensi".

Hal ini berarti bahwa manusia tidak memiliki esensi atau hakikat yang sudah ditentukan sejak lahir. Sebaliknya, manusia membentuk esensinya sendiri melalui tindakan dan pilihannya.

Baca Juga: Yuk Kenali Apa Itu Terapi Irama Interpersonal dan Sosial (IPSRT)?

Gagasan ini memiliki implikasi penting bagi kehidupan manusia. Pertama, hal ini berarti bahwa manusia memiliki kebebasan yang mutlak. Manusia bebas untuk memilih apa pun yang mereka inginkan, dan mereka bertanggung jawab atas pilihan mereka.

Kedua, hal ini juga berarti bahwa manusia menghadapi kesepian dan keputusasaan. Manusia tidak memiliki "tujuan" atau "maksud" yang sudah ditentukan. Sebaliknya, mereka harus menemukan tujuan dan makna hidup mereka sendiri.

Filsafat eksistensialisme telah berpengaruh luas dalam berbagai bidang, termasuk seni, sastra, dan psikologi. Dalam bidang psikologi, eksistensialisme telah menjadi dasar bagi pengembangan terapi eksistensial.

Baca Juga: Ternyata Begini Sang Pemimpi Berbuat Baik dan Atasi Kritikan Orang Lain, Simak Ini

Terapi eksistensial adalah bentuk terapi yang berfokus pada membantu klien untuk menemukan makna dan tujuan hidup mereka.

Terapi ini membantu klien untuk mengeksplorasi kebebasan mereka dan untuk bertanggung jawab atas pilihan mereka.

Berikut adalah beberapa konsep penting dalam eksistensialisme:

Baca Juga: Merasa Kurang Dihormati, Ini 6 Tips Bangun Kepercayaan Diri dan Disegani Orang Lain

Eksistensi mendahului esensi: Manusia tidak memiliki esensi atau hakikat yang sudah ditentukan sejak lahir. Sebaliknya, manusia membentuk esensinya sendiri melalui tindakan dan pilihannya.