realitasonline.id - Pada perdagangan Rabu (31/1/2023) indeks S&P 500 melemah 79,32 poin atau 1,61% ke 4.845,65 dan indeks Nasdaq Composite koreksi 345,88 poin atau 2,23% ke 15.164,01.
Baca Juga: Indeks-indeks Utama Wall Street Menguat Tipis Didorong Keputusan Suku Bunga Federal Reserve
Diketahui, perdagangan hari terakhir bulan Januari 2024 Wall Street ditutup melemah setelah Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga tetap stabil dan menghilangkan harapan penurunan suku bunga segera pada bulan Maret 2024 mendatang.
Dimana indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 317,01 poin atau 0,82% ke 38.150,30.
Baca Juga: Indeks-indeks Utama Wall Street Bertengger di Zona Merah Menjelang Akhir Pekan
Sementara, seluruh sektoral pada indeks S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor layanan komunikasi dan saham teknologi menderita persentase koreksi terbesar.
Pada sesi kali ini, tiga indeks saham utama di bursa saham Amerika Serikat (AS) sudah terbebani oleh melemahnya saham-saham teknologi dan saham-saham megacap yang berdekatan dengan sektor teknologi sehari setelah rilis kinerja Alphabet yang mengecewakan.
Baca Juga: Indeks Utama Wall Street Bertengger di Zona Hijau di Akhir Perdagangan Kamis (25/1/2024)
Ketiga indeks utama tersebut memperpanjang kerugian setelah pengumuman The Fed dan konferensi pers berikutnya dari Ketua THe Fed Jerome Powell. Alhasil, indeks S&P 500 ditutup dengan penurunan harian paling tajam sejak 21 September 2023.
Walau mencetak penurunan, tiga indeks utama tersebut masih mencatatkan kenaikan secara bulanan di Januari 2o24.
Seperti yang diharapkan, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mempertahankan suku bunga kebijakan utamanya tidak berubah pada 5,25%-5,50% dengan latar belakang menurunnya inflasi secara bertahap dan perekonomian yang tangguh.
Dalam pernyataannya, FOMC mengatakan pihaknya “tidak memperkirakan akan tepat untuk mengurangi kisaran target sampai mereka memperoleh keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju 2%,”.
Hal itu mengecewakan para investor yang berharap The Fed melakukan perubahan dovish dengan cepat.
“Tidak ada kejutan dalam pernyataan The Fed,” kata Oliver Pursche, wakil presiden senior di Wealthspire Advisors, di New York.