realitasonline.id - Pada perdagangan Kamis (1/2/2024) harga emas naik tipis setelah Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menahan suku buna acuan.
Baca Juga: Harga Emas Antam Melorot Rp 1.000 Dibanderol Rp1.143.000 Per Gram di Perdagangan Kamis (1/2/2024)
Menanggapi hal tersebut, Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer menilai, kondisi pasar emas masih menguntungkan bagi investor, dengan potensi kenaikan yang signifikan.
Dia memprediksi, harga emas cenderung terus naik seiring dengan pengaruh positif sebelum rilis berita Federal Open Market Committee (FOMC).
Baca Juga: Harga Emas 24 Karat Antam di Pegadaian Naik Rp 1.000 di Perdagangan Kamis (1/2/2024)
Walaupun, FOMC menunjukkan sedikit penguatan terhadap Dolar AS (USD), harga emas masih menunjukkan tren kenaikan yang tidak terpengaruh secara signifikan oleh penguatan USD.
“Potensi kenaikan emas masih cukup besar, dan beberapa investor masih fokus pada emas sebagai safe haven dibandingkan dengan USD,” ujarnya dalam riset.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp2.000 Dibanderol Rp1.144.000 Per Gram di Perdagangan Rabu (31/1/2024)
Dalam rangkuman harga emas hari ini, Kamis (1/2), harga emas spot naik tipis sebesar 0,05% menjadi US$2.040,36 per troi ons pada pukul 07.11 WIB.
Di sisi lain, harga emas berjangka terlihat turun menjadi US$2.057,50 per troi ons. Meskipun demikian, kedua instrumen ini tetap mengalami kenaikan sebanyak 0,2% pada sesi Rabu (31/1).
Sedangkan pada sesi Comex, Perak untuk penyerahan Maret mengalami penurunan sebesar 1,14%, diperdagangkan di US$22,96 per ons troi. Tembaga untuk penyerahan Maret juga turun 0,54%, diperdagangkan ke US$3,89 per pon.
Dia melihat, gejolak pergerakan emas dan logam lainnya saat ini terjadi seiring keputusan the Fed terkait suku bunga. Seperti diketahui, Federal Reserve memutuskan untuk menahan suku bunga pada Kamis dini hari, dengan mengindikasikan sikap hati-hati terkait pemangkasan suku bunga.
“Meskipun ada isyarat bahwa inflasi melambat, Fed menegaskan bahwa keputusan kebijakan di masa depan akan tergantung pada data yang masuk,” tegasny.
Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa tingkat kepercayaan diri untuk menurunkan suku bunga pada bulan Maret masih rendah.