Realitasonline.id| Belakangan ini sering terdengar istilah stoikisme. Kepopuleran stoikisme bukan tanpa sebab karena paham ini bisa memberi ketenangan bagi para
penganutnya menjadi pribadi yang tangguh dan tahan banting di tengah cobaan hidup yang cukup berat.
Paham ini membuat seseorang tak hanya fokus pada penderitaan hidup semata, melainkan juga mensyukuri apa pun yang telah diterima pada hari tersebut.
Menjadi orang tangguh dan tahan banting menjadi penting untuk menghadapi berbagai situasi hidup yang tak selalu sesuai dengan harapan. orang yang tahan banting dan tangguh juga adalah ciri orang yang sukses.
Baca Juga: Hindari! Ini 7 Tanda Khas Orang Berpura-pura Percaya Diri Alias Nyamar
Stoikisme adalah aliran filsafat yang banyak mengajarkan tentang pengendalian diri. Dengan prinsip ini kita dapat mengubah perspekstif tentang hidup dan menjadi lebih
mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih bijaksana dan tenang.
Berikut 3 trik stoikisme menghindari bahaya menjadi orang baik yang terlalu baik
Para penganut paham filsafat satu ini disebut sebagai stoik. Untuk menjadi seorang stoik, kamu perlu memisahkan mana saja hal-hal yang bisa dikontrol dan mana yang
tidak bisa dikontrol dalam hidup.
Ringkasnya, pastikan bahwa hal-hal yang berada di luar kendali mestinya tak perlu dipusingkan secara berlebihan, sehingga kamu bisa lebih fokus pada hal-hal yang berada dalam kendalimu.
Baca Juga: Hindari! Ini 7 Tanda Khas Orang Berpura-pura Percaya Diri Alias Nyamar
Stoikisme mengajarkan manusia untuk memisahkan dimensi internal dengan dimensi eksternal (dikotomi kendali). Berikut 4 poin penting prinsip stoikisme:
1. Fokus pada hal yang bisa dikendalikan
Karena sejak awal sudah fokus untuk memisahkan mana hal-hal yang bisa dikontrol atau tidak, kamu akan lebih fokus pada hal yang bisa dikendalikan.
Melakukan upaya ini tentunya baik untuk kondisi kesehatan mental, sebab kamu tak perlu sering stres ketika banyak peristiwa yang terjadi di luar ekspektasi.
2. Harapkan yang terbaik, tapi antisipasi hal terburuk
Prinsip stoikisme juga mengajarkan seseorang supaya lebih legowo dalam menerima seluruh kejadian dalam hidup.
Seorang stoik biasanya akan mengharapkan hasil terbaik dengan tetap mengantisipasi hal terburuk. Dengan begini, kamu bisa menetapkan ekspektasi agar selalu berada di tengah, tidak terlalu ke atas dan tidak terlalu ke bawah.