1.Mandiri dan etos kerja keras
Anak-anak di Jepang diajarkan untuk mandiri.Orangtua tidak pernah mengantar anak-anaknya ke sekolah seberapa jauh pun dari rumah mereka.
Mereka harus ke sekolah sendiri atau dengan teman-temannya. Anak-anak ini pergi ke sekolah dengan jalan kaki, naik sepeda atau kendaraan umum seperti bus dan kereta.
Mereka dilarang ke sekolah mengendarai mobil atau motor. Hal ini tentu saja melatih etos kerja keras dan sifat berhemat.
Baca Juga: Tes Kepribadian Berdasarkan 5 Cara Jabat Tangan, Kamu Dominan Atau Pasif?
2.Disiplin
Jam sekolah di Jepang dimulai pukul 8 pagi hingga tiga sore. Jika masuk sekolah lewat dari pukul delapan murid diminta berjanji untuk tidak mengulanginya kembali.
Namun janji tersebut akan berubah menjadi tindakan skorsing ketika mereka melakukan hal yang sama di kemudian hari.
Skorsing ini berguna untuk memberi ganjaran supaya murid segan untuk mengulangi kesalahannya.
Kita tidak akan menemukan murid yang pamer tas atau sepatu. Semuanya dapat barang yang sama tas sepatu dan seragam
disediakan oleh sekolah.
Murid wajib mengenakannya tanpa harus membeli.
3.Hemat serta tanggung jawab
Anak-anak sekolah di Jepang tidak perlu keluar masuk kantin sekolah karena mereka mendapatkan makan siang yang telah disediakan.
Kegiatan makan siang ini sangat menarik dan mengagumkan. Dari rumah mereka wajib membawa taplak meja kecil untuk alas nampan Sumpit sikat gigi dan gelasnya serta sapu tangan untuk membersihkan mulut ketika jam makan siang tiba. Ruangan kelas diubah menjadi ruang makan.
Murid-murid ini dibagi ke dalam beberapa grup ada yang bertugas mengatur dan menyiapkan meja makan sementara grup lain mengambil makanan ke dapur sekolah.
Setelah semuanya siap ketua kelas didampingi guru membagikan makanan pada masing-masing murid dengan sama.
Selesai makan mereka bersama-sama menggosok gigi di tempat duduk masing-masing dengan peralatan yang dibawa.