Realitasonline.id | Toxic positivity adalah sebuah fenomena di mana seseorang berusaha untuk selalu terlihat positif dan bahagia, bahkan ketika dihadapkan dengan situasi sulit atau negatif.
Hal ini bisa menjadi berbahaya karena dapat mengabaikan atau menekan emosi yang sebenarnya, dan menghambat proses penyelesaian masalah.
Berikut beberapa tipe kepribadian MBTI yang cenderung terjebak dalam toxic positivity:
1. ENFJ (Protagonis):
- Memiliki kecenderungan alami untuk optimis dan ingin menyebarkan kebahagiaan.
- Seringkali berusaha menyemangati orang lain dan mengabaikan sisi negatif.
- Bisa jadi tidak peka terhadap perasaan orang lain yang sedang sedih atau marah.
2. ESFJ (Konsul):
- Sangat peduli terhadap orang lain dan ingin mereka merasa nyaman.
- Seringkali berusaha menenangkan orang lain dengan mengatakan "semua akan baik-baik saja".
- Bisa jadi mengabaikan akar permasalahan dan mendorong orang lain untuk "move on" terlalu cepat.
3. ISFJ (Pelindung):
- Senang membantu orang lain dan ingin melihat mereka bahagia.
- Seringkali berusaha menyembunyikan masalah mereka sendiri dan fokus pada kebahagiaan orang lain.
- Bisa jadi mengabaikan kebutuhan diri sendiri dan terjebak dalam pola "martyrdom".
4. ESFP (Penghibur):
- Suka bersenang-senang dan ingin membuat orang lain tertawa.
- Seringkali berusaha meringankan suasana dengan humor dan candaan.
- Bisa jadi menghindari pembicaraan serius dan mengabaikan masalah yang mendasar.
Baca Juga: Depresi Sampai Stres Kronis? Ini Beberapa Isu Tentang Sakit Mental Karena Hutang
5. INFP (Mediator):
- Memiliki idealisme yang tinggi dan ingin melihat dunia yang lebih baik.
- Seringkali berusaha fokus pada sisi positif dalam situasi sulit.
- Bisa jadi mengabaikan realitas dan terjebak dalam fantasi atau khayalan.
Penting untuk diingat bahwa
- Tidak semua orang dengan tipe kepribadian ini akan terjebak dalam toxic positivity.
- Setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk menghadapi situasi sulit.
- Toxic positivity dapat muncul dari berbagai faktor, bukan hanya tipe kepribadian.
Baca Juga: Menilik Pengertian Perceiving dalam MBTI dan Tanda-tandanya
Tips untuk Menghindari Toxic Positivity: