Jelang Pencoblosan Pemilu 2024! Halo Effect Gentayangan Dimana-mana dari di Media Sampai Jagatmaya

photo author
- Minggu, 11 Februari 2024 | 08:00 WIB
Jelang Pencoblosan Pemilu 2024! Halo Effect Gentayangan Dimana-mana dari di Media Sampai Jagatmaya
Jelang Pencoblosan Pemilu 2024! Halo Effect Gentayangan Dimana-mana dari di Media Sampai Jagatmaya

realitasonline.id - Halo effect seringkali menjadi fenomena yang dapat mempengaruhi cara kita memandang atau menilai sebuah objek atau individu tertentu.

Fenomena halo effect ini bisa terjadi di tempat kerja meski pelakunya tidak disengaja atau disadari oleh kebanyakan orang.

Dampak dari halo effect ini cukup signifikan terhadap pengambilan keputusan, evaluasi kinerja, dan interaksi sosial secara keseluruhan.

Memang, disetiap lima tahun sekali masyarakat Indonesia merayakan pesta demokrasi atau biasa dikenal dengan Pemilihan Umum (Pemilu).

Memang, pada momen menjelang Pemilu kamu akan melihat banyak orang melakukan kampanye untuk menjadi calon anggota legislatif (Caleg), calon presiden (Capres), dan calon wakil presiden (Cawapres).

Kampanye dilakukan melalui poster, video, iklan media massa, dan sosial media untuk mengenalkan dan memberikan citra positif kepada para calon.

Melalui citra positif ini diharapkan dapat meningkatkan suara yang diperoleh dalam Pemilu. Membangun citra ini juga dapat menciptakan halo effect kepada para calon di mata masyarakat.

Bersama Psikolog Iswan Saputro akan mengenal fenomena halo effect yang muncul dalam masa kampanye pemilu.

Ingat ya, masa depan Indonesia dalam lima tahun ke depan ada di tangan kamu dengan menjadi pemilih yang objektif.

Mengenal Halo Effect
Halo effect adalah bias kognitif di mana kesan positif atau negatif di awal tentang seseorang atau sesuatu mempengaruhi persepsi atau penilaian secara keseluruhan terhadap seseorang atau objek.

Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh psikolog bernama Edward Thorndike pada awal abad ke-20.

Fenomena psikologis halo effect dapat digunakan secara positif atau dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab.

Oleh karena itu, dibutuhkan pemikiran yang kritis dan objektif terhadap informasi yang diterima agar tidak merugikan diri sendiri atau orang lain.

Contoh sederhana halo effect, ketika melihat seseorang menggunakan kacamata sering dipersepsi sebagai orang yang pintar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Cut Yuliati

Tags

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X