Realitasonline.id | Parental burnout adalah kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang parah pada orang tua akibat stres yang berkepanjangan dalam mengasuh anak.
Kondisi ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik orang tua, serta hubungan mereka dengan anak dan pasangan.
Gejala Parental Burnout:
- Kelelahan kronis
- Kurang motivasi dan kesenangan dalam mengasuh anak
- Mudah marah dan frustrasi
- Perasaan terisolasi dan kesepian
Baca Juga: Fondasi Menuju Hidup Nyaman : Wejangan Wajib Untuk 7 Turunan
- Kesulitan berkonsentrasi dan membuat keputusan
- Depresi dan kecemasan
- Gangguan tidur dan nafsu makan
- Penarikan diri dari aktivitas sosial
Faktor Risiko Parental Burnout:
- Kurang tidur
- Kurangnya dukungan sosial
- Stres finansial
- Memiliki anak dengan kebutuhan khusus
- Menjadi orang tua tunggal
- Mengasuh anak di usia tua
- Riwayat depresi atau kecemasan
Cara Mengatasi Parental Burnout:
Mengenali gejala dan mencari bantuan: Jika Anda merasa mengalami gejala parental burnout, penting untuk segera mencari bantuan dari pasangan, keluarga, teman, atau profesional kesehatan mental.
Memprioritaskan waktu untuk diri sendiri: Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang Anda sukai, meskipun hanya sebentar, untuk membantu Anda rileks dan mengisi ulang energi.
Belajar mengatakan "tidak": Jangan ragu untuk menolak permintaan bantuan yang tidak dapat Anda penuhi.
Baca Juga: Jangan Buang Waktu! Ini Tanda-tanda Orang Tidak Tertarik Sama Kamu
Membagi tugas pengasuhan anak: Berbagilah tugas pengasuhan anak dengan pasangan, keluarga, atau teman.
Mencari dukungan sosial: Bergabunglah dengan kelompok orang tua atau mencari terapis yang dapat membantu Anda mengatasi stres dan mengembangkan strategi coping yang sehat.
Mempraktikkan self-care: Lakukan aktivitas yang dapat membantu Anda menjaga kesehatan fisik dan mental, seperti olahraga, meditasi, yoga, atau menghabiskan waktu di alam.