Kurs Rupiah Mulai Bertaring Bertengger di Level Rp15.615 Per Dolar AS di Perdagangan Awal Pekan pemilu, Senin (12/2/2024)

photo author
- Senin, 12 Februari 2024 | 11:38 WIB
Kurs Rupiah Mulai Bertaring Bertengger di Level Rp15.615 Per Dolar AS di Perdagangan Awal Pekan pemilu, Senin (12/2/2024)
Kurs Rupiah Mulai Bertaring Bertengger di Level Rp15.615 Per Dolar AS di Perdagangan Awal Pekan pemilu, Senin (12/2/2024)

realitasonline.id - Pada hari kedua pada perdagangan pekan pemilu, Senin (12/2/2024). kurs rupiah menguat di pasar spot.

Baca Juga: Analis Pasar: Pergerakan Kurs Rupiah Diprediksi Bergerak Sideways di Awal Pekan Ini

Berdasarkan data yang dikutip dari Bloomberg pukul 09.34 WIB, kurs rupiah pasar spot ke Rp15.615 per dolar AS.

Diketahui kurs rupiah menguat 0,13% dari posis sebelumnya Rp 15.635 per dolar AS pada hari Rabu (7/2) di Rp 15.635 per dolar AS.

Baca Juga: Analis Pasar: Ketegangan Geopolitik Bisa Mendorong Pasar Keluar dari Aset Berisiko dan Menekan Kurs Rupiah

Menanggapi hal tersebut, Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana memperkirakan, kurs rupiah akan cenderung sideways dengan kecenderungan sedikit menguat seiring dengan penurunan indeks dolar.

Sebab, belum akan ada data ekonomi yang signifikan dapat menggerakkan kurs rupiah.

Baca Juga: Analis Pasar: Selama 3 Hari Perdagangan, Kurs Rupiah Beranjak ke Level yang Lebih Tinggi

Fikri memproyeksikan pergerakan rupiah di kisaran Rp 15.540 per dolar AS-Rp 15.740 per dolar AS.

"Investor masih menunggu data inflasi AS dan sejumlah data dari dalam negeri pada Selasa," kata Fikri kepada Kontan.co.id, Minggu (11/2).

Penguatan nilai tukar rupiah didorong revisi turun inflasi AS. Sehingga ada ekspektasi penurunan Fed Rate lebih cepat.

Sementara, Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong berpendapat, rupiah justru diperkirakan masih akan tertekan oleh faktor internal pilpres 2024.

Walau demikian, koreksi pada dolar AS setelah revisi ke bawah pada inflasi AS bisa mendukung rupiah.

"Sentimen luar data ekonomi domestik yaitu data perdagangan dan penjualan ritel dan dari eksternal investor menantikan data inflasi AS," sebutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Cut Yuliati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X