realitasonline.id - Pada hari kedua pada perdagangan pekan pemilu, Senin (12/2/2024). kurs rupiah menguat di pasar spot.
Baca Juga: Analis Pasar: Pergerakan Kurs Rupiah Diprediksi Bergerak Sideways di Awal Pekan Ini
Berdasarkan data yang dikutip dari Bloomberg pukul 09.34 WIB, kurs rupiah pasar spot ke Rp15.615 per dolar AS.
Diketahui kurs rupiah menguat 0,13% dari posis sebelumnya Rp 15.635 per dolar AS pada hari Rabu (7/2) di Rp 15.635 per dolar AS.
Menanggapi hal tersebut, Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana memperkirakan, kurs rupiah akan cenderung sideways dengan kecenderungan sedikit menguat seiring dengan penurunan indeks dolar.
Sebab, belum akan ada data ekonomi yang signifikan dapat menggerakkan kurs rupiah.
Baca Juga: Analis Pasar: Selama 3 Hari Perdagangan, Kurs Rupiah Beranjak ke Level yang Lebih Tinggi
Fikri memproyeksikan pergerakan rupiah di kisaran Rp 15.540 per dolar AS-Rp 15.740 per dolar AS.
"Investor masih menunggu data inflasi AS dan sejumlah data dari dalam negeri pada Selasa," kata Fikri kepada Kontan.co.id, Minggu (11/2).
Penguatan nilai tukar rupiah didorong revisi turun inflasi AS. Sehingga ada ekspektasi penurunan Fed Rate lebih cepat.
Sementara, Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong berpendapat, rupiah justru diperkirakan masih akan tertekan oleh faktor internal pilpres 2024.
Walau demikian, koreksi pada dolar AS setelah revisi ke bawah pada inflasi AS bisa mendukung rupiah.
"Sentimen luar data ekonomi domestik yaitu data perdagangan dan penjualan ritel dan dari eksternal investor menantikan data inflasi AS," sebutnya.