Penjelasan Psikologis di Balik Pola Pikir Pesimisme dan Sulitnya Berpikir Positif

photo author
- Rabu, 14 Februari 2024 | 18:03 WIB
Ilustrasi seseorang yang terlalu pesimisme (Pinterest)
Ilustrasi seseorang yang terlalu pesimisme (Pinterest)

Realitasonline.id | Setiap orang punya naluri pesimisme dalam dirinya.

Setiap orang cenderung lebih memperhatikan informasi dan pengalaman negatif daripada yang positif.

Misal kita biasanya lebih mudah mengingat satu teguran dari atasan bahwa kita ceroboh.

Dibandingkan dengan puluhan kali ucapan darinya tentang pencapaian yang kita lakukan.

Hal itulah yang dinamakan dengan bias negatif.

Baca Juga: Tim Pemenangan Muda Ganjar Mahfud Persiapkan Relawan Awasi Pelanggaran Pemilu

Karena otak manusia berkembang ribuan tahun yang lalu ketika manusia purba harus menghadapi bahaya setiap waktu.

Kondisi itu menurut psikolog sosial memiliki sifat pesimis dan hingga saat ini masih mengatur bagaimana kita berpikir.

Dalam porsi yang tepat bias negatif bisa menjadi penting bagi kejiwaan dan sosial manusia.

Baca Juga: Ternyata Nggak Semua Orang Suka Menjadi Pusat Perhatian, Ini Kenapa Kalimat Pujian Membuat Seseorang Tidak Nyaman

Bias negatif diperlukan agar manusia bisa belajar dari pengalaman negatif untuk melindungi diri di kemudian hari.

Akan tetapi kalau sudah berlebihan bias negatif bisa merusak hidup.

Lakukan beberapa hal untuk menyikapi Sisi pesimis dalam diri.

1. Biarkan diri kita menjadi negatif seperlunya saja.

Baca Juga: 8 Tanda-tanda Kamu Mengalami Emotional Abuse dalam Hubungan, Salah Satunya Suka Mengancam Pasangan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Miftahul Zannah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X