Realitasonline.id | Fase berbohong merupakan tahap perkembangan normal pada anak. Biasanya, anak mulai berbohong antara usia 3-4 tahun. Pada fase ini, anak masih belajar tentang konsep kebenaran dan konsekuensi dari berbohong.
Berikut beberapa tanda yang dapat membantu Anda mendeteksi ketika anak masuk ke fase berbohong:
1. Perhatikan Perilaku Anak:
- Menghindari kontak mata.
- Berkeringat atau menunjukkan tanda-tanda kegelisahan.
- Berbicara dengan suara yang tinggi atau tergagap.
- Mengubah cerita mereka beberapa kali.
- Memberikan jawaban yang tidak masuk akal.
Baca Juga: Cara Tepat Memberitahukan Penyakit kepada Anak Menurut Psikolog
2. Pertimbangkan Situasi:
- Apakah anak memiliki motif untuk berbohong, seperti untuk menghindari hukuman atau mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan?
- Apakah anak pernah berbohong sebelumnya?
- Apakah anak sedang mengalami stres atau tekanan di rumah atau sekolah?
3. Berkomunikasi dengan Anak:
- Tanyakan kepada anak tentang apa yang terjadi dengan tenang dan tanpa menuduh.
- Berikan kesempatan kepada anak untuk menjelaskan diri mereka.
- Jelaskan kepada anak bahwa berbohong itu tidak baik dan dapat memiliki konsekuensi negatif.
- Ajari anak tentang pentingnya kejujuran dan bagaimana mengatakan yang sebenarnya.
Baca Juga: Ketidakhadiran Ayah dalam Pola Asuh Tradisional:Kurangnya Figur Ayah dan Suami!
Berikut beberapa tips untuk membantu Anda menghadapi anak yang berbohong:
- Tetap tenang dan jangan marah.
- Hindari menghukum anak dengan keras.
- Bicaralah dengan anak tentang pentingnya kejujuran.
- Ajarkan anak bagaimana mengatakan yang sebenarnya.
- Berikan contoh yang baik dengan selalu berkata jujur kepada anak.
Jika Anda merasa khawatir dengan kebiasaan berbohong anak Anda, konsultasikan dengan psikolog atau terapis anak.(ayaa)***