Tolong Saya Pak Ustad! Bagaimana Melupakan Perselingkuhan Suami dengan Wanita Idamannya?

photo author
- Sabtu, 17 Februari 2024 | 20:04 WIB
Tolong Saya Pak Ustad! Bagaimana Melupakan Perselingkuhan Suami dengan Wanita Idamannya?
Tolong Saya Pak Ustad! Bagaimana Melupakan Perselingkuhan Suami dengan Wanita Idamannya?

Ibu Ratna, Jika Ibu memilih jalan untuk tetap mempertahankan rumah tangga bersama suami ibu, hal yang utama adalah, lakukan dengan sungguh-sungguh. Jangan setengah-setengah.

Mantapkan niat dalam hati. Memang luka seperti ini sulit atau bahkan tidak bisa dilupakan begitu saja. Karena itu adalah masalah hati, masalah kepercayaan.

Butuh waktu, bisa berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk bisa lepas dari kesedihan itu.

Pertama, hapuskan dulu pertanyaan “Mengapa?” “Kok dia bisa tega, ya?” atau “Bagaimana bisa?” dari hati ibu.

Jangan mencari-cari jawaban tentang mengapa suami bisa tega berselingkuh di belakang, atau kenapa sampai bisa terjadi.

Karena hal itu hanya akan menambah kesedihan dan bisa menjerumuskan dalam keterpurukan yang permanen.

Kedua; hilangkan perasaan menyalahkan diri sendiri, misalnya, apa karena saya kurang mampu melayani suami sehingga dia berselingkuh?

Buang pemikiran itu. Ibu sudah sangat terluka- bersedih, jangan ditambah lagi luka dan kesedihan ibu dengan menyalakan diri sendiri.

Ketiga, pusatkan perhatian Anda pada hal-hal yang positif. Misalnya dengan mengikuti kegiatan-kegiatan sosial di lingkungan ibu, membantu orang lain atau bisa juga mulailah belajar menulis. Pokoknya mulai sekarang jangan mau dikalahkan oleh masa lalu.

Keempat; baiknya Ibu terus mendekat kepada Allah. Dialah penolong. Dialah tempat mengadu. Dialah yang mampu membolak- balik juga mampu menenangkan hati manusia.

Ceritakan semuanya kepada Allah, adukan semuanya, Jika ingin menangis, menangislah…!

Mohonlah ampun dan mintalah kepada-Nya agar bisa terlepas dari masalah itu, atau paling tidak mintalah agar beban masalah itu bisa menjadi ringan dalam hati.


Kelima; fokuskan hidup hanya untuk ibadah dan anak-anak. Fokus memperbaiki diri, lebih memperhatikan kebutuhan suami, melayani dengan ikhlas dan bersabarlah, jangan mau menyerah. Hidup tidak hanya di dunia, kelak setelah kita mati juga ada kehidupan kembali yang kekal dan selama-lamanya.


Mungkin kebahagiaan kadang tidak mau bersahabat dengan kita di dunia. Tapi berharaplah, berusahalah agar di kehidupan berikutnya kita bisa bergelimang kebahagiaan. Aamiin.


(Dijawab oleh Ustad Mahfudz, Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PWNU Lampung)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Cut Yuliati

Tags

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB

Terpopuler

X