Realitasonline.id | Pernyataan "Ayah yang baik belum tentu suami yang baik" memiliki unsur kebenaran dan juga mitos. Berikut penjelasannya:
Fakta:
Peran ayah dan suami berbeda. Seorang ayah bertanggung jawab untuk membesarkan anak, sedangkan suami bertanggung jawab untuk membina hubungan dengan istri.
Keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi ayah yang baik dan suami yang baik berbeda. Seorang ayah yang baik mungkin tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi suami yang baik, dan sebaliknya.
Baca Juga: Yuk Jaga Kesehatan Mental Ibu! Ini Dia Cara Mengatasi Mom Shaming agar Tak Rusak Mental Ibu
Stres dan tanggung jawab yang dihadapi ayah dan suami berbeda. Hal ini dapat memengaruhi perilaku mereka dalam hubungannya dengan anak dan istri.
Mitos:
Ayah yang baik otomatis menjadi suami yang baik. Menjadi ayah yang baik dan suami yang baik membutuhkan keterampilan dan usaha yang berbeda.
Ayah yang tidak sempurna tidak bisa menjadi suami yang baik. Tidak ada manusia yang sempurna. Seorang ayah yang memiliki kekurangan masih bisa menjadi suami yang baik, asalkan dia mau berusaha dan belajar.
Baca Juga: Yuk Kenali 4 Jenis Makanan Saat Sahur Agar Menjalankan Puasa Tidak Lemas dan Loyo
Kesimpulan:
Pernyataan "Ayah yang baik belum tentu suami yang baik" tidak sepenuhnya benar atau salah. Menjadi ayah yang baik dan suami yang baik membutuhkan keterampilan dan usaha yang berbeda.
Berikut beberapa tips agar ayah bisa menjadi suami yang baik:
- Komunikasikan kebutuhan dan perasaan Anda kepada istri.
- Bantulah istri dalam pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak.
- Luangkan waktu berkualitas bersama istri.
- Tunjukkan rasa cinta dan kasih sayang kepada istri.
- Berikan istri kesempatan untuk berkembang dan mengejar mimpinya.
Jika Anda ingin menjadi ayah dan suami yang baik, penting untuk belajar dan berusaha. Tidak ada yang salah dengan meminta bantuan dari orang lain, seperti psikolog atau konselor pernikahan. (TPA)***