Realitasonline.id | Kepribadian introvert cenderung introspektif, tidak semua dari mereka memiliki tingkat kesadaran diri yang sama.
Sebagai contoh, pada pengelompokan kepribadian Enneagram maupun MBTI, terdapat beberapa tipe introvert di dalam zona tersebut yang mungkin kurang berorientasi pada diri sendiri atau kurang sadar diri.
Baca Juga: Ilusi Optik dan Manfaatnya dalam Kesehatan Mental dan Keterampilan Observasi, Yuk Temukan!
Faktor genetik seperti neurotisisme diketahui memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran diri introvert.
Neurotisisme adalah sifat kepribadian yang mencakup sifat-sifat seperti kekhawatiran, perenungan, dan pengembaraan pikiran.
Studi menunjukkan bahwa neurotisisme memiliki komponen genetik yang kuat dan sering kali terkait dengan introvertisme.
Sifat-sifat ini, bersama dengan biasa introvert untuk merenungi dan memproses pengalaman.
Hal itu dapat membantu menjelaskan mengapa introvert cenderung lebih sadar diri daripada ekstrovert.
Namun, tingkat kesadaran diri yang berlebihan bisa menjadi kutukan bagi introvert.
Baca Juga: ILUSI OPTIK UJI IQ: Hanya 2 Persen yang Dapat Menemukan Ikan Tersembunyi di Hutan dalam 8 Detik!
Introvert yang terlalu sadar diri cenderung lebih sensitif terhadap emosi negatif dan sulit untuk merasa nyaman secara sosial.
Mereka bisa merasa terus-menerus terjebak oleh kritik diri mereka sendiri, dan hal ini dapat mengurangi harga diri mereka.
