“Rupiah berpotensi kembali tertekan di pekan depan,” ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (1/3).
Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, Nanang Wahyudin, mengamati pelemahan rupiah tidak terlepas dari tangguhnya dolar AS. Kondisi di pasar Asia khususnya China juga kurang begitu baik, sehingga turut menjadi beban bagi pasar nilai tukar.
“Perfoma apik dolar AS karena pasar memang meyakini Fed belum dalam waktu dekat mengurangi suku bunga, sehingga ini menjadikan performa dolar cukup baik dan berdampak terhadap rupiah,” kata Nanang.***