realitasonline.id - Pada awal perdagangan pekan, Senin (4/3/2024) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bertolak dari posisi 7.311,90.
Memang pada Level ini didapat usai IHSG melemah tipis 0,06% pada akhir pekan lalu, Jum'at (1/3).
Menanggapi hal tersebut, Pengamat pasar modal & Founder WH-Project William Hartanto melihat bahwa IHSG masih dalam tren menguat.
Walaupun demikian, ada sejumlah sentimen yang perlu dicermati. Misalnya, posisi IHSG yang tampak sedang dalam tekanan aksi jual.
William mencermati sejumlah faktor yang memungkinkan hal tersebut. Salah satunya, ada indikasi pelaku pasar sedang beralih pada instrumen crypto.
"Jawaban ini bisa saja benar, karena saat ini crypto relatif lebih menguntungkan. Namun jika dicek dari nilai transaksi, rasanya agak kurang mendukung," ungkap William dalam risetnya, Minggu (3/3).
Namun dalam kesimpulannya, William lebih menekankan bahwa kondisi yang terjadi pada IHSG merupakan hal yang biasa terjadi setiap tahun.
William bilang, ada fase puncak di bulan Maret – April. Kemudian, setelah fase puncak ini, akan bersambung dengan fenomena yang dikenal sebagai Sell In May.
"Jadi, ada kemungkinan pelaku pasar hanya sedang mengantisipasi hal ini saja. Apakah kita bisa mengambil peluang? Tentu bisa, bahkan pada saat IHSG bergerak seperti ini," terang William.
Menurut William, saham-saham lapis kedua dan lapis ketiga sedang mendapat "giliran manggung". Kondisi ini pun hampir selalu terjadi pada saat IHSG bergerak sepi atau melemah terbatas.
Secara teknikal, Wiliam melihat indikasi IHSG masih akan melanjutkan pengujian support 7.300, namun arah tren masih menguat sejauh ini.
Posisi candlestick IHSG masih bertahan di atas MA5 dan MA20, yang berarti masih di atas level rata-rata satu bulannya.
William memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak dalam kecenderungan menguat, pada rentang 7.275 – 7.344.
Berikut rekomendasi saham pilihan yang secara teknikal menarik dicermati Senin (4/3):