3. Memberitahu tentang Larangan Berpuasa.
Menjelaskan tentang larangan berpuasa sesuai dengan pemahaman anak juga bisa menjadi salah satu cara melatih anak puasa sejak dini yang efektif.
Adapun larangan saat berpuasa yang tidak boleh dilakukan, yaitu:
Muntah dengan sengaja.
Tidak mengendalikan hawa nafsu.
Makan dan minum dengan sengaja.
Memasukkan suatu benda ke organ dalam dengan sengaja.
Menelan dahak.
Berenang.
Berbuat maksiat.
Merokok.
Haid atau nifas.
Hilang akal.
Murtad.
Mengobati kemaluan atau dubur.
4. Berlatih Puasa secara Bertahap.
Kita tahu kalau kemampuan anak berbeda dengan orang dewasa. Karenanya, orang tua bisa mulai melatih anak berpuasa 3–4 jam saat pertama kali anak akan berpuasa.
Saat akan sudah cukup siap, latih anak untuk menjalankan puasa hingga sore.
Beri kelonggaran bila pada jam yang sudah ditentukan ia merasa lapar atau haus. Kemudian, lanjutkan lagi hingga waktu berbuka.
Dengan memulainya secara bertahap, anak pun akan lebih siap.
Cara melatih anak puasa sejak dini ini juga akan membuatnya lebih terbiasa untuk menahan lapar dan haus hingga waktu berbuka.
Hindari untuk memaksakan kehendak pada anak. Jika anak belum siap berilah kelonggaran pada mereka.
Jangan sampai cara orang tua memaksakan anak membuatnya memiliki persepsi negatif tentang berpuasa.
Ingat, berpuasa sebelum akil balig hanya merupakan metode belajar anak tentang ibadah puasa agar mereka lebih siap fisik dan mental sebelum menunaikan kewajibannya kelak.
5. Mulai dari Puasa Makanan Tertentu.
Selain mengajarkan anak puasa selama beberapa waktu secara bertahap, cara melatih anak puasa sejak dini adalah dengan puasa konsumsi makanan atau minuman tertentu.
Contohnya ketika anak senang mengonsumsi roti, cobalah mengajarkannya untuk menghindari makan roti selama puasa.