Realitasonline.id | Bulan penuh berkah dan ampunan segera menyapa. Nuansa Ramadhan mulai terasa di berbagai penjuru.
Namun, di tengah semangat menyambutnya, mungkin Anda pernah ragu tentang penulisan yang benar: Ramadhan atau Ramadan?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang merupakan rujukan resmi bahasa Indonesia, penulisan yang tepat adalah Ramadan.
Hal ini dikarenakan kata "Ramadan" berasal dari bahasa Arab, "رمضان" (ramadan).
Dalam alih aksara Arab-Indonesia, huruf "ض" (dhad) diubah menjadi "d". Tidak ada huruf "h" di antara "d" dan "a" dalam pelafalan dan penulisan Arab.
Penulisan "Ramadhan" dengan huruf "h" sebenarnya tidak baku dan tidak sesuai dengan kaidah alih aksara yang berlaku.
Mungkin saja Anda pernah menjumpai penulisan "Ramadhan" di berbagai tempat.
Hal ini bisa jadi dipengaruhi oleh kebiasaan lama atau karena belum tersosialisasi dengan baik mengenai pedoman alih aksara yang tepat.
Jadi, untuk penggunaan yang formal dan sesuai kaidah bahasa Indonesia, gunakanlah penulisan "Ramadan".
Bulan Ramadan bukan hanya istimewa karena menjadi bulan penuh berkah dan ampunan, tetapi juga menyimpan berbagai keutamaan yang tak ternilai.
Berikut beberapa keutamaan yang dapat kita rasakan di bulan suci ini:
1. Bulan Diturunkannya Al-Qur'an:
Pada bulan Ramadan, Allah SWT menurunkan wahyu pertama Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril.
Momen ini menjadi penanda awal risalah Islam dan menjadi sumber pedoman hidup bagi umat manusia.
Artikel Selanjutnya
TKW di Arab Saudi Tidak Bisa Menolak Harus Melayani Sampai Puas Dua Majikannya Sekaligus Setiap Malam Jumat
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.