Mixue selalu melakukan riset untuk membuat sebuah menu dan inovasi tersebut perlahan tumbuh dan menghasilkan keuntungan bersih sampai 800 juta dolar AS.
3. Strategi bisnis Mixue yang ketiga adalah lokasi yang strategis.
Penempatan gerai yang strategis dan banyaknya gerai Mixue yang tersebar. Bahkan, sering ditemukan gerai-gerai Mixue yang berdekatan.
Sebaran gerai yang masif ini membuat Mixue mudah dijangkau oleh target pasarnya. Terlebih lagi, Mixue tidak punya aturan tentang jarak antar gerai dan menentukan lokasi toko berdasarkan kondisi lokasi, kepadatan penduduk, dan karakteristik pelanggan.
Sering menyasar lokasi yang memiliki kepadatan tinggi seperti daerah dengan banyak sekolah dan kampus. Mixue sukses menjangkau masyarakat golongan menengah ke bawah seperti siswa dan mahasiswa.
4. Strategi bisnis Mixue yang keempat adalah selalu mengandalkan riset dan data.
Riset dan data menjadi andalan yang selalu dipegang teguh oleh Mixue untuk mengambil keputusan bisnis berdasarkan analisis trend pasar, data penjualan, perilaku konsumen, dan lain sebagainya agar bisa memahami kebutuhan konsumen dan memaksimalkan strategi promosi.
5. Strategi bisnis Mixue yang kelima adalah jingle yang mudah diingat.
Sempat viral di media sosial, jingle Mixue dinilai menarik dan berulang-ulang.
Konsep jingle iklan yang berulang ini termasuk audio sensory marketing, sehingga pelanggan yang mendengarkannya bisa mengenal dan mengingat brand tersebut.
6. Strategi bisnis Mixue yang keenam adalah maskot yang unik.
Bentuknya lucu dan berwarna putih memudahkan masyarakat untuk mengingat maskot unik tersebut sebagai ikon Mixue.
Baca Juga: Apa Itu Analisis SWOT Mixue? Analisis SWOT Mixue Bisa Meningkatkan Brand dan Strategi Pemasaran
Mixue juga berinovasi dengan meluncurkan botol minum berbentuk maskot mereka, sehingga ikon Mixue tersebut bisa lekat di ingatan pelanggan.
7. Strategi bisnis Mixue yang ketujuh adalah pola kemitraan yang kuat.