Membuka topengnya Dimas juga ya, lalu bersama Kania membawa ke rumahnya Pak Mario.
Biar Pak Mario tahu siapa juga Dimas yang sebenarnya ini, jangan sampai terulang lagi hal-hal bodoh seperti ini.
Dan tentu saja biar Ibu Laucha pun percaya dengan omongan semua orang, sekalipun sebetulnya agak malas ya, kalau harus membuktikan semua kebusukan-kebusukan dari Dimas.
Karakter yang namanya orang jahat, lalu juga orang licik, nanti juga pasti akan terbongkar dengan sendirinya.
Tapi enggak bisa dipungkiri juga bestie, meskipun Rangga ini santai-santai saja menghadapi Ibu Laucha, tapi memang perlu seperti ini.
Biar Ibu Laucha juga bisa mengerti dan enggak lagi menyalahkan Rangga, seolah-olah Rangga ini sudah salah menjadi pacarnya Kania.
Mungkin sekarang Rangga bisa sabar, tapi mungkin kedepannya kalau Ibu Laucha masih kurang ajar dan Masih enggak percaya kepada Rangga, ya susah juga bestie.
Rangga pasti bisa saja hilang kesabarannya dan seharusnya Ibu Laucha pun juga nyadar diri lah
Sadar diri juga Rangga ini sudah banyak bantu, toh kalaupun Rangga usianya terpaut sangat jauh, kenapa sih gak dari awal saja
Kenapa harus disetujui coba, kan kalau kayak gini yang kasihan itu Kania sama Rangganya, bukan cuman Kania saja, tapi Rangga pun juga, ingat nih Ibu Laucha!
Rangga ini juga walaupun cowok pemberani cowok mapan dan dewasa tetap masih punya hati dan juga perasaan.
Bukannya menjaga perasaan orang lain di saat Rangga ini selalu hormat kepada Ibu Laucha tapi ini malah sebaliknya.
Tapi it's ok lah ya bestie, karena memang Ibu Laucha ini sama sekali nggak bisa menghargai kerja kerasnya dari Rangga, it's ok lah ya sudah.
Kita respon saja, yang terpenting Rangga bisa menyelamatkan Kania terlebih dahulu. Sehingga bisa membuka topeng dari Dimas ini, biar semua kedok-kedoknya ini benar-benar terbongkar.
Urusan Ibu Laucha biarlah nanti menjadi urusan yang lain setelah ini, yang terpenting Kania berhasil selamat, berhasil bertemu sama Rangga lalu juga diselamatkan.