realitasonline.id - Wall Street terjatuh di pasar spot didorong kekhawatiran seputar waktu dan skala penurunan suku bunga The Fed mendorong imbal hasil US Treasury lebih tinggi dan menekan saham.
Berdasarkan data yang dilansir dari Reuters di mana Dow Jones Industrial Average turun 372,81 poin atau 0,96% pada 38,480.05, S&P 500 turun 41,93 poin atau 0,79% pada 5,264.11, dan Nasdaq Composite turun 121,39 poin atau 0,71 % pada 16.898,49.
Sementara, saham Megacaps Microsoft, Alphabet, dan Meta merosot antara 0,3% dan 0,6% karena imbal hasil obligasi AS secara keseluruhan naik mendekati level tertinggi empat minggu.
Menyusul data kepercayaan konsumen yang kuat secara tak terduga pada hari Selasa.
Dow memimpin penurunan, jatuh ke level terendah dalam hampir satu bulan dan semua subsektor utama S&P 500 berada di zona merah pada awal perdagangan.
Benturan ekspektasi mengenai besaran dan waktu penetapan suku bunga telah membuat pasar tetap gelisah sejak awal tahun ini.
Para pedagang mengawali tahun ini dengan mengharapkan penurunan suku bunga pada bulan Maret.
Namun, inflasi yang tinggi dan komentar hawkish dari para gubernur bank sentral telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November atau Desember, sesuai dengan CME FedWatch Tool.
“The Fed berada dalam teka-teki, dengan angka pertumbuhan yang kuat, namun inflasi tampaknya tidak memberikan respons apa pun,” kata Robert Pavlik, senior portfolio manager di Dakota Wealth Management.
Nasdaq yang padat teknologi mundur setelah ditutup di atas angka 17.000 untuk pertama kalinya pada hari Selasa (28/5). Saham-saham chip, yang mendorong kenaikan pada sesi terakhir, turun 1,9%.
Saham-saham berkapitalisasi kecil juga berada di bawah tekanan, dengan Russell 2000 kehilangan 1,3%
“Orang-orang bertanya, 'apa alasan saya membeli saat ini?'” kata Pavlik.
Indeks Volatilitas CBOE, yang merupakan ukuran ketakutan Wall Street, mencapai level tertinggi sejak 3 Mei.
Beige Book bank sentral, akan dirilis pada pukul 14:00 waktu setempat pada hari Rabu, diperkirakan akan menyoroti keadaan perekonomian AS.
Pasar juga akan memantau komentar dari para pengambil kebijakan The Fed termasuk Presiden New York John Williams dan Raphael Bostic.